KENDARINEWS.COM — Sekot Kendari, Nahwa Umar meminta para Pedagang Kaki Lima (PKL) tak menjajakan dagangannya di depan anjungan tambat labuh. Pasalnya, lokasinya akan dijadikan area parkir. Tidak hanya itu, keberadaan PKL bisa mengganggu penataan kawasan ini dan berpotensi menimbulkan kesemrawutan.
Nahwa menjelaskan, area parkir hanya diperuntukkan bagi pengunjung untuk memarkirkan kendaraannya. Untuk itulahm pedagang yang selama ini beraktifitas di area parkir untuk masuk di area tambat labuh khususnya pada zona (pintu) 2 dan 3.

Apalagi anjungan tambat labuh akan diresmikan tanggal 5 Februari mendatang.
“Di dalam ada space (tempat) cukup luas. Kami siapkan ukuran 2 x 3 meter. Nah teman-teman (PKL/UMKM) yang dari luar (Area Parkir) bisa memanfaatkan itu,” kata Nahwa Umar kepada Kendari Pos, kemarin.
Bagi pedagang yang tidak terakomodir di dalam kawasan anjungan tambat labuh, mantan Kepala Bapenda Kota Kendari ini menyarankan para PKL untuk mengisi lods yang ada di pelataran Kendari Beach. “Mereka (PKL) bisa pindah di Kendari Beach karena di sana masih banyak yang kosong,” kata Nahwa.
Nahwa juga berpesan kepada para PKL agar tidak berdagang di zona (pintu) 1 dan 4. Pasalnya, area tersebut hanya diperuntukkan sebagai tempat keluar masuknya pengunjung,” pungkasnya. (b/m2)
Zona (Pintu) 2 dan 3
-Diperuntukan untuk PKL
-Ukurannya 2×3 Meter
-PKL di luar Bisa Mendaftar
-Jika Tak Diakomdir Bisa Menyewa Lods Kendari Beach
Zona (Pintu) 1 dan 4
-Untuk Jalur Keluar-Masuk
Proyek Penataan Tambat Labuh
- Bianglala dan Arena Bermain
-Anggaran Rp 2 Miliar
-Sumber DAK Kemenparekraf - Jembatan Kaca
-Anggaran Rp 2,5 Miliar
-Sumber APBD Kendari 2021