Tender Pembangunan RSUD Tipe Ditargetkan Rampung Agustus

KENDARINEWS.COM — Tidak hanya Inner Ringroad, Pemkot Kendari akan memulai pembangunan Rumah Sakit (RS) type D di kawasan Puuwatu. Saat ini, proses tender proyek senilai Rp 146 miliar ini telah dimulai. Jika tak ada hambatan, pengerjaannya bisa dimulai Agustus mendatang. Hadirnya fasilitas kesehatan (Faskes) ini diharapkan bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan pembangunan RSUD Tipe D akan dilaksanakan pada Agustus mendatang. Pemerintah sengaja mempercepat prosesnya agar pemanfaatannya bisa segera dirasakan oleh masyarakat. Apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini. “Tentu nanti kita akan kebut pengerjaannya,” ujarnya, kemarin.

Proyek ini sambungnya, menelan anggaran sekira Rp 146 miliar. Nantinya RS type D akan memback up satu rumah sakit yang menjadi kewanagan pemkot (RSUD Kota Kendari). Di masa pandemi, banyak masyarakat yang enggan berobat di RSUD karena takut tertular Covid-19.

Wali Kota Kendari, Sulkarnian Kadir

“Kalau kita punya lebih dari satu fasilitas RS, maka salah satunya kita akan tunjuk sebagai pusat layanan pandemi Covid-19. Sehingga ada pemisahan pelayanan antara pasien umum dengan pasien Covid-19. Sehingga masyarakat bisa tetap berobat dengan tenang dan aman,” kata Sulkarnain Kadir.

Selain bisa mengakomodir masyarakat yang membutuhkan pertolongan, hadirnya RSUD Tipe D diyakini mampu berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekira Rp 20 – Rp 35 miliar setiap tahunnya. “Jadi, selain bisa memberikan pelayanan kesehatan, hadirnya rumah sakit ini menjadi sumber pendapatan baru bagi daerah,” ungkap Sulkarnain Kadir.

Terpisah, Ketua DPRD Kendari Subhan menyambut baik rencana pembangunan RSUD Type D. Menurutnya, pengadaan rumah sakit saat ini penting dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan lonjakkan kasus Covid-19 maupun penyakit menular lainnya yang bisa terjadi kapan saja tanpa bisa diprediksi.

“Kita memang harus sedia payung sebelum hujan. Kalau fasilitas kesehatan kita banyak, tidak perlu khawatif jika terjadi penyebaran wabah penyakit. Bukan meminta adanya penyakit, tapi penyediaan sarana kesehatan itu penting. Apalagi dengan jumlah penduduk sekitar 390 ribu yang hanya punya satu RS. Tentu ini keputusan tepat untuk menambah faskes. Agar seluruh masyarakat yang sakit bisa terakomodir oleh layanan kesehatan. Kami mendukung,” kata Subhan. (b/ags)

Proyek RS Type D
-Anggaran Rp 146 Miliar
-Lokasi Puuwatu
-Kapasitas 67 Pasien
-Tender Telah Dimulai
-Pengerjaan Fisik Ditargetkan Agustus

Tinggalkan Balasan