KENDARINEWS.COM — Stok darah di Unit Transfusi Darah mulai terbatas sejak pandemi. Kekhawatiran akan terpapar covid-19 menyebab warga enggan mendonorkan darahnya. Di peringatan hari sedunia, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas kembali mengajak warga melakukan aksi kemanusian. Sebab setetes darah pendonor akan sangat berarti. Dalam aksi ini, RS plat merah ini menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sultra.
Direktur RSUD Bahteramas dr Hasmudin mengatakan tidak semua calon pendonor bisa menyumbangkan darahnya. Sebelum diambil darahnya, mereka akan diperiksa kondisi kesehatannya. Jika memenuhi syarat, barulah bisa mendonorkan darahnya. “Meskipun stok darah terbatas, kita tidak bisa serampangan. Syarat pendonor harus terpenuhi,” kata dr Hasmudin di sela-sela aksi donor darat di RSUD Bahteramas, Jumat (18/6).
Selama pandemi, jumlah pendorong berkurang. Padahal kebutuhan darah tetap sama. Jika mengalami kekurang, mau tidak mau dari keluarga pasien yang harus turun tangan menyumbangkan darahnya. Bukan hanya di UTD RS Bahteramas, Palang Merah Indonesia (PMI) juga terbatas.
“Jadi bagi yang mau mendonor kita sudah siapkan kantong darahnya dan ini tidak ada bayaran. Sekarang tinggal siapa yang mau di ambil darahnya. Kami berharap banyak pendonor yang bisa menyumbangkan darah. Dengan begitu, stok darah bisa terpenuhi,” kata dr Hasmudin.
Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) RS Bahteramas, dr Yuliyanti Yasin mengatakan pihaknya menargetkan 100 pendonor darah. Namun kini (pukul 12.00 Wita), baru sekitar 50 pendonor. Golongan darah pendonor bervariasi mulai AB, A, B dan O. Namun yang paling banyak darah O.
“Ini merupakan agenda tiap tahun. Biasanya digelar 14 Juni lalu, namun RS Bahteramas mengadakan aksi donor darah ini hari ini (kemarin,red). Di sini kita bekerjasama dengan ikatan doker indonesia (IDI) Sultra,” ucapnya. (c/rah)