Walikota Kendari : Tiga Titik Perbatasan Dijaga Ketat

KENDARINEWS.COM — Pemerintah meniadakan mudik lebaran tahun ini. Itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 tentang peniadaan mudik hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah dan sebagai upaya pengendalian penyebaran virus corona selama bulan suci Ramadan. Di Kendari, Pemkot menindaklanjutinya dengan mengetatkan pengawasan dibeberapa batas kota. Upaya itu untuk mencegah aktifitas mudik yang berpotensi menimbulkan klaster baru penularan Covid-19.

Wali Kota Kendari H.Sulkarnain mengaku telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pengawasan diseluruh titik yang berbatasan langsung di Kota Kendari. Dia mengungkapkan dari 12 titik yang diawasi terdapat tiga titik yang akan menjadi fokus pengetatan. Ketiga titik itu yakni perbatasan Kendari – Ranomeeto (Konawe Selatan), Kendari – Konda (Konawe Selatan), dan perbatasan Kendari (Puuwatu) – Konawe.

“Ketiga wilayah itu sangat rawan karena menjadi perlintasan yang menghubungkan banyak akses, misalnya batas Kendari – Ranomeeto yang terhubung langsung dengan Bandara Halu Oleo, kemudian Batas Puuwatu – Konawe yang juga terhubung dengan provinsi tetangga yakni Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Tengah (Sulteng). Ini akan kita jaga ketat,” kata Sulkarnain Kadir. Dari 12 titik yang menjadi lokasi pengamanan kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), baru satu titik yang terbangun yakni perbatasan Kendari (Puuwatu) – Konawe. Sisanya masih dalam tahap persiapan.

“Untuk pos pengamanan masih sedang tahap persiapan. Toh kita terbantu dengan tidak beroperasinya moda transportasi seperti penerbangan sudah tidak ada, kemudian laut juga sudah terbatasi hanya diprioritaskan bagi yang mendistribusikan sembako, begitu juga terminal darat yang hanya diperbolehkan untuk kendaraan logistik kebutuhan masyarakat,” kata Sulkarnain Kadir. “Adapun jika ada yang diizinkan melintas nanti itu hanya yang sifatnya darurat. Jadi ini sangat membatu. Kita tidak ingin menciptakan suasana yang menegangkan diperbatasan itu,” tambahnya.

Meski begitu, Sulkarnain menyarankan warga untuk mematuhi aturan larangan mudik tahun ini. Itu penting dalam rangka melindungi masyarakay dari resiko penularan Covid-19. “Covid-19 masih ada disekitar kita. Saya harap tetap dirumah saja. Dengan begitu, masyarakat sudah membantu pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19. Kalau sudah tertangani maka kita bisa beraktifitas normal seperti biasa,” imbuhnya.

Terpisah, Wakapolres Kendari, Kompol Samuel Simanjuntak mengaku siap melakukan pengawasan di seluruh titik pengaman mudik tahun ini. Meski begitu, pihaknya akan memprioritaskan titik yang ramai dilewati pemudik pada sebelumnya seperti di Perbatasan Kendari (Puuwatu) – Konawe. “Yang kami buat baru diperbatasan Puuwatu. Untuk perbatasan Ranomeeto dan Konda kita masih kordinasikan karena ini menyangkut personil yang bertugas,” ungkapnya.

Samuel tak menampik jumlah personel pengamanan lebaran termasuk mudik tahun ini terbatas. Pasalnya pihaknya hanya memiliki 132 personel yang tersebar di 11 posko pengamanan. “Yang menjaga perbatasan hanya di Puuwatu dan Gerbang Ranomeeto. Sisanya bertugas di Posko PAM (pengamanan lebaran) yang tersebar di beberap pusat perbenlanjaan, bandara dan pelabuhan,” kata Samuel. Kendati demikian, pihaknya akan memaksimalkan pengamanan perbatasan yang ada tentunya sesuai arahan Wali Kota Kendari dan Gubernur Sultra. Samuel memastikan penegakan aturan larangan mudik bisa dilaksanakan dalam rangka melindung masyarakat dari resiko penularan Covid-19. (b/ags)

Posko Pengawasan Mudik Kota Kendari

  1. 12 Titik Pengawasan
    -7 Jalur Darat, 5 Jalur Laut
  2. Tiap Posko Dijaga 23 Personil
    -Polri 11 Personil
    -TNI 4 Personil
    -Dishub 2 Personil
    -Pol-PP 4 Personil
    -Dinkes 2 Personil

Tinggalkan Balasan