KENDARIPOS.CO.ID — Operasi penyelamatan di Sultra didominasi kecelakaan kapal (di laut). Selama 2021, angkanya terus bertambah. Agar kecelakaan di laut tidak terulang, Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kendari mengimbau pelaku pelayaran termasuk nelayan memperhatikan peralatan keselamatan sebelum melakukan aktivitas di laut.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kendari, Aris Sofingi mengatakan gelombang tinggi di wilayah perairan Sultra patut diwaspadai. Kasus kecelakaan kapal di Sultra terbilang tinggi. Mulai dari nelayan yang hilang di laut, nelayan yang kapalnya terbalik, kapal yang tenggelam dan kapal yang mengalami mati mesin. “Sebaiknya dan wajib setiap akan melakukan penyebrangan sungai atau melaut, alat kelengkapan seperti pelampung itu harus ada. Jadi ketika ada kecelakan laut atau sungai, pelampung tersebut dapat membantu warga,” kata Aris Sofingi dalam keterangan resminya, Senin (5/4).
Khusus nelayan, ia meminta selalu memperhatikan kondisi cuaca di wilayah perairan Sultra. Menurutnya, hal itu menjadi wajib. Pasalnya, akhir-akhir ini anomali cuaca di Sultra sangat ekstrim. Salah satu keadaan terparah ialah gelombang tinggi dan angin kencang serta cuaca yang kurang kondusif. “Tunda aktifitas di laut jika tidak terlalu urgensi. Jika harus terpaksa beraktifitas di laut dan tidak bisa menunda kegiatannya. Tolong lindungi diri, caranya dengan betul betul mempersiapkan alat transportasi yang digunakan dengan baik, Persiapkan alat-alat bantu keselamatan diantaranya pelampung atau life Jacket dan sarana dan prasarana lainnya,” sarannya.
Saat ini, tim SAR sedang mencari seorang pemanah ikan bernama La Tanjo Akbar (28) yang dilaporkan tenggelam dan hilang di sekitar perairan pulau Runduma Kabupaten Wakatobi, Sabtu (3/4). Pada saat kejadian, korban turun menyelam di ekitar perairan pulau Runduma, menggunakan kompresor untuk memanah ikan. Sementara dua rekannya menunggu di atas longboat.
“Setelah beberapa saat korban tidak kunjung muncul dipermukaan. karena khawatir, kedua rekannya melakukan pencarian tapi tidak membuahkan hasil, sehingga rekan korban melaporkan kejadian tersebut kepada pihak keluarga, sebelum akhirnya pihak keluarga melapor ke Kantor SAR Kendari. Pencarian sudah masuk hari kedua, tim dilapangan sudah bekerja keras sesuai SOP untuk mencari korban,” imbuhnya.
Jika terjadi kejadian serupa atau kecelakaan laut yang membutuhkan bantuan SAR, cepat melapor ke kantor SAR. Sehingga petugas SAR bisa langsung ke tempat kejadian kecelakaan (TKK) dengan segera. “Petugas SAR selalu siaga 24 jam untuk menerima laporan warga, melakukan bantuan penyelamatan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan,” pungkasnya. (b/ndi)