KENDARINEWS.COM — Pemerintah Kota Kendari berkomitmen menuntaskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017 – 2022. Itu penting untuk mewujudkan visi daerah yakni menjadikan Kendari sebagai kota layak huni berbasis ekologi (lingkungan), informasi dan teknologi. Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengungkapkan ada lima hal yang akan dilaksanakan dalam menuntaskan RPJMD yang telah direncanakan. Pertama, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Makanya, ia menekankan jajarannya untuk berbenah dengan meningkatkan kualitas diri dan kompetensi sehingga bisa memahami tupoksi sebagai aparatur sipil negara (ASN).
Poin kedua lanjutnya, sistem pelayanan. Sebagai bentuk implementasi, pemerintah harus menghadirkan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau. Salah satunya melalui pelayanan yang berbasis teknologi dan informasi (IT). “Sistem ini penting dibenahi. Kalau sistem kita benahi, maka saya yakin kesempatannya (penyalagunaan wewenang) akan terminimalisir. Kalau bisa kita hilangkan kesempatan itu,” kata Sulkarnain dalam acara Forum Perangkat Daerah Tingkat Kota Kendari di PlazaInn Kendari, kemarin.
Penataan kota berbasis ekologi kata dia, menjadi poin ketiga. Menurutnya, beberapa kawasan di Kota Kendari harus ditata dengan baik, sehingga kota kita bisa jadi layak huni. “Harus disesuaikan dengan bagaimana kita menyikapi perubahan iklim yang sangat ekstrim. Sehingga apa yang kita bangun bisa dinikmati dalam waktu yang lama, dan bisa dirasakan masyarkat secara langsung,” kata Sulkarnain. Keempat, peningkatan daya saing ekonomi. Seluruh OPD harus menumbuhkan iklim dan peluang investasi dengan mempermudah perizinan usaha. Misalnya izin dibuat sedemikian rupa supaya lebih Friendly dengan investasi, “Apakah itu pemberian kejelasan waktu, kejelasan syarat-syarat termasuk biaya. Bahkan kalau bisa gratis. Kalau berbayar harus transparan,” kata Sulkarnain.
Selain itu, pengembangan UMKM harus menjadi perhatian. Pasalnya, UMKM memberikan sekira 60 persen terhadap pendapat Kota Kendari di masa pandemi Covid-19. “UMKM ini harus kita jaga atmosfer tumbuhnya. Karena dimasa pandemi ini masyarakat menjadikan UMKM sebagai alternatif usaha untuk kehidupan. Dibuat formulanya agar UMKM kita bisa terakses dengan dunia perbankan atau lembaga permodalan. Dan yang terpenting bagaiman hasil produk mereka bisa diserap pasar,” kata Sulkarnain.
Kelima, Penataan infrastruktur. Masyarakat masih butuh infrastruktur dasar yang bisa mempermudah segala proses pelayanan yang ada. Bisa menjadi wadah pemberian pelayanan masyarakat, “Pembangunan infrastruktur penting untuk kepentingan kita bersama. Untuk pelayanan dan bisa dinikmati masyarakat,” pungkasnya. (b/ags)