Direktur SDM Fajar Holding : Selain Berinovasi dan Solid, Media juga Harus Punya SDM Berkuatas

KENDARINEWS.COM — Kemajuan teknologi digital berdampak persaingan media massa kian kompetitif. Menuntut adanya inovasi agar kukuh dalam berbagai badai tantangan. Termasuk media konvensional mesti menyesuaikan dengan laju teknologi modern. Bertahan di tengah terpaan disrupsi. Hal tersebut disampaikan Direktur SDM Fajar Holding, Suwardi Tahir saat berkunjung ke Graha Pena lantai III, Jumat (5/3).

Penguji Uji Kompetensi Wartawan (UKW) asal Sulsel itu mengatakan, salah satu kunci sukses mempertahankan konsisten media massa di tengah persaingan ketat, yakni dengan inovasi. Inovasi itu mesti didasari mindset dan mental sebagai pemenang. Karena jika sejak dari pikiran lemah atau pesimis, maka outputnya akan menghasilkan kegagalan. Sebaliknya, jika berangkat dari pikiran optimisme serta semangat yang membara, maka yakin dan percaya keberhasilan akan diraih.

“Yang tidak kalah penting adalah menghasilkan ide atau gagasan gemilang untuk memperbaharui bentuk pemberitaan. Tujuannya menghadirkan kenyamanan dan menghilangkan suasana rasa bosan bagi pembaca. Sehingga mereka (pembaca) akan merasa senang setiap membaca koran, karena selalu ada varian baru yang disuguhkan,” ungkap Suwardi Tahir.

“Kita harus bisa membaca situasi ataupun fenomena yang terjadi di tengah masyarakat dengan cepat. Sehingga bisa dengan cepat pula menggagas sebuah ide formula berita yang akan disajikan. Untuk mempersembahkan karya berkualitas dan terbaik,” sambung mantan Pemimpin Redaksi Koran Harian Fajar Makassar itu.

Melalui kemajuan teknologi, Suwardi Tahir, merupakan sebuah kesempatan besar untuk memperkuat dan menghebatkan kinerja. Ini sebuah tantangan positif. Karena tanpa tantangan, terkadang membuat terlena dengan pencapaian yang ada dan nihil progres kemajuan. Makanya dengan adanya berbagai kecanggihan teknologi, adalah momentum untuk semakin bergerak ke depan menggapai kejayaan. “Banyak media siber yang bermunculan, dalam situasi tersebut tidak menjadi polemik. Yang paling terpenting dan sasaran fokus yakni menciptakan karya terbaik dan inovatif,” terangnya.

Suwardi Tahir menjelaskan, sebuah media massa mesti hebat dalam berkreativitas, berinovasi, dan ulet. Selain itu, sinergi kreativitas baik dari aspek perencanaan, redaksi, pemasaran, dan sirkulasi harus terjalin kuat dengan sistem kebersamaan serta kekeluargaan. Sehingga melahirkan kekuatan yang kokoh dalam merealisasikan program-program yang diramu.

“Bagaimana pun kondisi zaman dengan perkembangan teknologinya, kita jangan sekali-kali kehilangan inovasi. Terus memperbaharui kekuatan yang ada dengan ide cemerlang dan aktualisasi yang tuntas,” jelasnya.

Suwardi Tahir menambahkan, hal pentingnya lainnya sebuah media mesti ditopang sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Perhatian dalam bentuk pembinaan terhadap reporter menjadi sebuah kewajiban. Karena wartawan merupakan ujung tombak sebuah media. Sebuah berita yang bergizi lahir dari pena wartawan yang mumpuni isi akalnya dan memiliki kepribadian yang baik. “Hal penting lainnya, wartawan mesti mengusai dalam memahami Undang-Undang pers dan kode etik jurnalistik. Sebagai pedoman fundamental saat bekerja,” urai dosen Universitas Fajar (Unifa), Makassar tersebut.

Media massa mesti merawat dan menjaga kepercayaan pembaca. Terciptanya kepercayaan terletak pada instrumen pemberitaan yang disuguhkan. Terutama pada aspek varian serta irama informasi yang di telurkan. “Penting mengedukasi secara gradual kepada wartawan agar sebuah berita mesti mengandung sebuah misi tertentu. Akan diarahkan kemana dan seperti apa berita yang di tulis. Serta output akhirnya akan bermuara kemana. Dengan demikian, gugusan berita yang di tulis memiliki kekuatan tersendiri dan enak dibaca,” tandas Suwardi Tahir. (ali/b) a

Tinggalkan Balasan