RS Type D Telan Biaya Rp 146 Miliar -Pemkot-PT SMI Segera Teken MoU

KENDARINEWS.COM — Layanan fasilitas kesehatan (Faskes) di Kota Kendari bakal bertambah. Tahun 2021, Pemkot akan memulai proyek pembanguan Rumah Sakit (RS) type D di Puuwatu. Proyek ini menelan anggaran sebesar Rp 146 miliar. Dalam waktu dekat, pemerintah akan melakukan penandatangan MoU dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

Wali Kota Kendari, H Sulkarnain Kadir mengungkapkan pembangunan RS Tipe D bakal segera dimulai setelah penandatangan MoU antara pemkot dengan PT SMI. “Sedang dipersiapkan penandatanganan kerjasamanya. Saya kira untuk menghadirkan sesuatu yang baik itu memang perlu waktu. Tidak bisa terburu-buru. Semua harus dipersiapkan dengan matang dan terukur agar dalam realisasinya nanti tidak menemui kendala. Intinya dalam waktu dekat, kita akan teken MoU dengan PT SMI,” ungkapnya, kemarin.

Pembangunan RS kata dia, bersumber dari pinjaman pihak ketiga (PT SMI). Pasalnya, kondisi anggaran saat ini yang terbatas dan masih difokuskan untuk pembiayaan daerah lainnya. “Saya pikir ini bukan masalah, dari manapun sumbernya yang jelas ini bisa meningkatkan pelayanan kesehatan kita kepada masyarakat. Toh fasilitas yang kita hadirkan untuk kepentingan kita bersama,” tuturnya.

Tingginya okupansi RS Kota Kendari sambungnya, menjadi salah satu alasan pembangunan RS type D. Makanya, pemerintah menganggap perli dibangun RS dengan kapasitas 67 bed. “Sebenarnya kamar yang ada (RSUD Kota Kendari) sudah tidak memadai untuk menangani masyarakat Kendari. Walaupun saat ini sudah banyak RS swasta, tapi ini belum cukup untuk melayani seluruh kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Disisi lain, alasan mendirikan RS tipe D ini dikarenakan wabah covid-19 yang masih menjadi pandemi di Kota Lulo. “Kita belajar dari peristiwa covid-19 ini. Kemarin saat awal pandemi, masyarakat enggan untuk datang berobat karena khawatir kerumah sakit justru tertular. Kenapa demikian? Karena pelayanan kita terpusat satu kawasan, artinya pelayanan covid disitu, pasien umum juga disitu,” kata Sulkarnain.

“Sehingga masyarakat khawatir. Mereka bilang tidak aman. Nah atas dasar itulah kita menggagas satu rumah sakit lagi, yang kita persiapkan kalau sekiranya terjadi situasi pandemi seperti saat ini. Jadi, ini bisa jadi alternatif,” tambahnya.

Sulkarnain yakin, hadirnya RS tipe D dapat menambah kepercayaan masyarakat untul berobat. Selain itu, hadirnya rumah sakit ini nantinya dapat menjangkau pasien yang berasal dari luar Kota Kendari. “Kalau ini terelalisasi, bukan hanya warga Kendari yang akan merasakan manfaatnya, akan tetapi, warga dari luar Kendari seperti Morosi (Konawe) bahkan pasien dari Konawe Utara yang membutuhkan penanganan medis serius,” pungkasnya. (b/ags)

Tinggalkan Balasan