KENDARINEWS.COM — Penataan kawasan di Kota Kendari kini mulai terlihat. Sejumlah wilayah yang dulunya kumuh kini terlihat lebih tertata. Bahkan beberapa diantaranya disulap menjadi destinasi wisata baru. Keberhasil Pemkot Kendari mengurangi kawasan kumuh tak lepas program kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPU-PR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sultra melalui program Kota Tanpa Kumuh atau “Kotaku”.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan bantuan program Kotaku bertujuan untuk penanganan kawasan kumuh yang masih banyak di Kota Kendari. Penataan kawasan kumuh tak bisa dilakukan secara bertahap. Dalam beberapa tahun terakhir, luas kawasan kumuh terus berkurang. “Alhamdulillah, tahun 2020 ada empat kelurahan yang dipercayakan untuk menjadi kawasan lingkungan bersih. Jadi, program ini bisa menguranggi wilayah kumuh di Kota Kendari. Kita berharap ini akan sukses seperti tahun-tahun sebelumnya,” jelas Sulkarnain saat meresmikan perampungan program Kotaku di Kelurahan Tipulu.
Meskipun seluruh kelurahan telah mendapat bantuan kata dia, namun masih banyak wilayah yang masih membutuhkan program dana (BPM) tersebut. “Kita berharap program ini bisa sukses. Insya Allah, tahun depan kita bisa dipercaya lagi dalam program penaganan kawasan kumuh dengan jumlah yang lebih banyak lagi,” kata Sulkarnain. Program Kotaku sangat positif dan baik terhadap proses penataan lingkungan. Dia mencontohkan pelaksanaan program ini di Kelurahan Tipulu. Dulunya, jalan macan ini sulit diakses karena licin dan rawan longsor. Setelah dipasangi paving blok, kini jalannya sudah bisa dilalui kendaraan roda empat. Bukan hanya itu, tebing yang sering longsor pun telah ditanggul.
“Sekarang sudah bisa di akses kendaraan roda empat. Ini sangat penting khususnya situasi darurat. Kalau bisa diakses maka akan memudahkan masyarakat untuk terlayani. Yang paling penting juga bisa aman dari resiko tanah longsor jadi sudah ditanggul,” kata Sulkarnain. Ketua DPC PKS Kota Kendari itu menitip kepada warga Jalan Macan agar senantiasa merawat dan menjaga fasilitas yang sudah terbangun supaya bisa dimanfaatkan dalam kurun waktu yang lama. “Sehingga kalau ada program berikutnya tidak perlu disini lagi, supaya kebagian yang lain supaya adil,” kata Sul sapaan akrabnya.
Terpisah, Kepala BPPW Sultra Mustaba mengatakan, program Kotaku di Kelurahan Tipulu berlangsung selama 5 bulan. Adapun item yang dikerjakan meliputi pemasangan paving block, pembangunan tanggul dan pembuatan drainase yang menelan anggaran sekira Rp 1 miliar.
“Alhamdulillah pembangunannya berjalan lancar. Di Kelurahan Tipulu ada tujuh titik yang dikerjakan. Salah satunya dijalan macan ini. Dalam pengerjaannya pun kami melibatkan warga lokal yang tergabung Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Puncak Macan. Sehingga program ini sangat baik. Dari aspek penataan lingkungan baik, terlebih dari aspek pemberdayaan masyarakat. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini mereka sangat butuh tambahan penghasilan,” kata Mustaba. (b/ags)
Program Penataan Kawasan Kumuh
- Pembangunan Jalan Lingkungan Beton/Pavin Block
- Perbaikan Saluran Drainase
- Penyediaan Air Bersih (Sumur Bor)
- Penanganan Persampahan
- Pembangunan RTH
- Sanitasi
Penerima BPM Program Kotaku 2020
-Kelurahan Tipulu, Mata, Mataiwoi dan Kadia
-Besaran Anggaran Rp 1 Miliar Tiap Kelurahan
-Pengerjaan Gunakan Sistem Padat Karya