Angka Kelahiran di Kota Kendari Menurun

KENDARINEWS.COM — Angka kelahiran di Kota Kendari menujukan grafik menurun. Dalam dua tahun terakhir, Total Fertility Rate (TFR) atau angka kelahiran bisa ditekan menjadi 2,2 persen akhir 2019. Sebelumnya, angkanya masih sekitar 2,4 persen. Hanya saja, angka ini masih di atas TFR nasional sebesar 2,1 persen. Namun dibandingkan dengan TFR Sultra, Kota Kendari masih lebih baik. Saat ini, TFR Sultra tercatat 2,8 persen.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (Disdalduk dan KB) Kota Kendari, Hj Hasria mengatakan terus berupaya menekan angka kelahiran. Tahun ini, pihaknya menargetkan bisa setara atau di bawah TFR nasional. Apalagi berbagai kemudahan telah dilakukan untuk mempermudah layanan KB di Kota Kendari. “Angka TFR di Kota Kendari tercatat hanya 2,2 persen pada 2019 akhir. Itu artinya setiap wanita di Kota Kendari rata-rata melahirkan 2,2 anak selama masa reproduksinya. Meskipun kita tidak mampu mencapai angka 2,1, tetapi paling tidak kita dapat menurunkan dari 2,4 menjadi 2,3 dan akhir tahun lalu 2,2 persen,” kata Hj. Hasria kepada Kendari Pos, Senin (12/10).

Upaya Pemkot menekan angkat kelahiran sambungnya, masih berjalan. Tidak hanya memaksimalkan layanan KB, pihaknya tak menghenti mengedukasi warga terkait program KB. Tiap saat, para penyuluh turun lapangan mengkampanyekan program dua anak cukup dan pengunaan alat kontrasepsi (Alkon). Hasria tak menampik jika wabah Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi penyuluh di lapangan. Pasalnya, wabah tersebut masih jadi pandemi dan belum terkendali sehingga berpotensi adanya penularan. “Akan tetapi, petugas kami sudah lengkapi dengan alat pelindung diri dan semua (penyuluhan) dijalankan sesuai protokol kesehatan,” jelasnya.

Hasria optimis, tahun ini capaian TFR kota Kendari tahun ini bisa lebih baik lagi bahkan berada dibawah angka nasional. Hal itu tak lepas dari keberhasilan pihaknya mensukseskan program sejuta akseptor pemerintah. Dari target 2.000 akseptor, Pemkot mampu meraup 2.165 akseptor. Rinciannya, sebanyak 10 akseptor metode operasi wanita (MOP), 28 spiral, 231 pemasangan implant, 350 suntik, 1.452 pil, dan metode kontrasepsi menggunakan kondom sebanyak 93 akseptor.

Di sisi lain, fasilitas kesehatan (Faskes) akan terus ditambah termasuk peningkatan kualitas pelayanan KB kepada seluruh pasangan usia subur (PUS). Itu demi mewujudkan kesejahteraan keluarga dengan mengatur jarak kelahiran anak. “Insyah Allah, kita akan berusaha melayani akseptor sebanyak-banyaknya untuk menekan laju TFR di kota Kendari. Saat ini, ada 56 Faskes layanan KB,” ujarnya. Wali Kota Kendari, H. Sulkarnain Kadir mengajak seluruh masyarakat Kota Kendari untuk merencanakan tahapan keluarga dimasa mendatang, agar menjadi keluarga berkualitas. Seperti merencanakan jadwal dan kesiapan untuk punya anak. “Semua harus terencana, termasuk ketika kita ingin memiliki anak. Karena kita menyiapkan generasi untuk menjawab tantangan masa depan. Kita tidak inginkan pesan agama dilarang meninggalkan generasi yang lemah, sehingga kedepan anak kita bisa tumbuh dan berkembang dengan baik,” ujar Sulkarnain. (b/ags)

Angka Kelahiran di Kota Kendari
Tahun 2017 2,4 Persen
Tahun 2018 2,3 Persen
Tahun 2019 2,2 Persen
Tahun 2020 (Masih Direkap)

Angka Kelahiran Nasional 2,1 Persen
Untuk Sultra 2,8 Persen

Upaya Pemkot Kendalikan Angka Kelahiran
-Galakkan Program KB
-Tambah Faskes Layanan jadi 56 Unit
-Tingkatkan Kualitas Layanan
-Edukasi Warga Tentang Pentingnya KB
-Penyuluh Rutin Turun Melakukan Pendampingan

Progrm Sejuta Akseptor KB
Target 2.000 Akseptor
Realisasi 2.165 Akseptor

Rinciannya
Metode Operasi Wanita (MOP) 10 Akseptor
Spiral 28 Akseptor
Pemasangan Implant 231 Akseptor
Suntik 350 Akseptor
Pil 1.452 Akseptor
Kondom 93 Akseptor

Tinggalkan Balasan