Kawal Program AMAN, Balitbang Riset Kebijakan

KENDARINEWS.COM — Untuk mengoptimalkan program kerja Pemprov Sultra, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Sultra terus mengawal kebijakan Ali Mazi-Lukman Abunawas (AMAN). Tidak hanya memberikan masukan, lembaga yang dipimpin Sukanto Toding turut melakukan riset terhadap tiga misi AMAN. Dalam melakukan penelitian, Balitbang menggandeng para ahli dan akademisi yang memiliki berkompeten.

Kepala Balitbang Sultra, Sukanto Toding mengatakan penelitian ini dimaksudkan untuk memperkuat sistem dalam rangka mewujudkan program gubernur. Misi pertama yang diriset berupa kajian komprehensif pemetaan kondisi ekonomi, ketahanan pangan, kualitas pendidikan, kesehatan, politik dan mental spiritual dalam mewujudkan sultra yang aman, maju, sejaterah dan bermartabat.

“Misi kedua, topiknya identifikasi dan pemetaan komoditas ekspor sektor pertanian di Sultra. Sementara misi ketiga menyangkut pengembangan sistem interkonektivitas antar wilayah untuk mendorong percepatan pembangunan. Misi pertama diketuai Dr Syamsir Nur, misi kedua Zainal Abidin STP MSi dan misi ketiga dipimpin Dr Ir La Ode Magribi,” kata Sukanto Toding kepada Kendari Pos, Senin (12/10).

Dalam upaya mengelaborasi misi gubernur, sejak dua tahun ini mengarahkan fokus kajian pada penguatan isu-isu strategis untuk jadi bahan masukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam mengimplementasikan visi-misi gubernur tersebut. “Tahun lalu (2019), kami ada kajian untuk penguatan misi ketiga, tentang profesionalisme birokrasi, lebih khusus pada tema inovasi daerah. Sementara tahun ini secara simultan kami fokus pada tiga misi,” jelasnya.

Pada misi pertama sambungnya, difokuskan pada kajian evaluasi dua tahun kepemimpinan AMAN dan membangun kerangka indikator yang digunakan dalam pencapaian. Seperti indikator kemiskinan, ketahanan pangan hingga indikator demokrasi. “Kerangka indikator ini penting, utamanya bagi Bappeda sebagai koordinator RPJMD yang pada akhir masa jabatan gubernur nanti akan melakukan evaluasi sejauhmana pencapaian indikator-indikator misi yang telah ditetapkan dalam RPJMD,” ungkapnya.

Sementara pada misi kedua sambungnya, tema utamanya adalah daya saing. Di sini, pihaknya memilih tema penguatan E-ekspor melalui kajian. Yang mana, pemerintah ingin mengetahui sejauhmana potensi ekspor Sultra dan kapasitas produksi dari masing-masing komoditi tersebut.
“Untuk misi ketiga, kami bermitra dengan rekan-rekan Ahli UHO (Ahli Transportasi dan Tata Ruang) untuk memformulasikan bagaimana konsep interkoneksitas antar wilayah di Sultra. Agar pemanfaatan ruang dan pengelolaan sumberdaya untuk peningkatan percepatan pembangunan bisa dioptimalkan,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sultra, Hado Hasina mengatakan tantangan pemerintah dalam mengimplementasikan misi gubernur bukan saja pada tataran konsep infrastruktur dan sumberdayanya, tapi bagaimana mengkoneksikan pihak-pihak kemitraan yang terlibat. Yang mana, pada akhirnya bermuara pada kerjasama peran dan pembiayaan, yang disebut P4 atau Public Private People Partnership.
“Hanya dengan kemampuan Pemda memobilisasi peran-peran kemitraan multi pihak ini, kita dapat merealisasikan konsep interkoneksitas Garbarata ini. Sejatinya, program ini membutuhkan dana yang cukup besar,” tutup Hado. (c/rah)

Riset Misi AMAN
Misi I
-Pemetaan Kondisi Ekonomi
-Ketahanan Pangan
-Kualitas Pendidikan
-Kesehatan
-Politik dan Mental Spiritual

Misi II
Identifikasi dan Pemetaan Komoditas Ekspor Sektor Pertanian

Misi III
Pengembangan Sistem Interkonektivitas Antar Wilayah
Mendorong Percepatan Pembangunan

Tinggalkan Balasan