KENDARIMEWS.COM–Harga dan stok beberapa komoditas bahan pangan fluktuatif. Ada komoditas yang harganya turun, bahkan ada yang mengalami kenaikan. Kendati kenaikan itu tidak signifikan dan masih terkendali.
Hal itu sesuai hasil inspeksi mendadak (sidak) Pemerintah Provinsi dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) ke beberapa pasar dan distributor di Kota Kendari, Jumat (14/3/2025).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra, Rony Yakob Laute mengatakan ketersediaan bahan pokok di Kota Kendari berada dalam kondisi aman dan terkendali.
“Alhamdulillah, setelah kami pantau, stok bahan pokok di Kota Kendari cukup. Bahkan ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga,” ujar Rony Yakob.
Menurutnya, harga cabai keriting turun dari Rp51.500 menjadi Rp50.000 per kilogram. Minyak KITA masih bertahan di harga Rp16.000 per liter untuk kemasan bantalan dan Rp18.000 per liter untuk kemasan botol. Daging ayam juga mengalami penurunan dari Rp32.500 menjadi Rp30.000 per kilogram.
Sebaliknya, harga telur ayam ras naik dari Rp28.000 menjadi Rp30.000 per kilogram.
“Jadi kenaikan harga ini masih terbilng stabil. Dengan stok yang masih mencukupi, diharapkan masyarakat dapat menjalani bulan Ramadan dan menyambut Idulfitri dengan tenang tanpa khawatir akan lonjakan harga bahan pokok,” ungkap Rony Yakob.

Sementara itu, salah seorang pedagang di pasar samping Korem Kendari, Hj.Juhra, menyebutkan beberapa komoditas mengalami perubahan harga. Harga cabai kecil, turun drastis Rp50.000 per kilogram (60 persen) dari harga sebelumnya Rp120.000.
Harga tomat turun dari sebelumnya Rp15 ribu menjadi Rp10 ribu perkilogram.
Sebaliknya, harga beberapa bahan pokok lainnya justru mengalami kenaikan, seperti bawang putih dari Rp40.000 naik menjadi Rp50.000 per kilogram. Bawang merah dari Rp 35.000 menjadi Rp45.000 per kilogram. Harga kentang naik dari Rp20.000 menjadi Rp25.000 per kilogram. Harga wortel pun ikut naik dari Rp15.000 perkilogram menjadi Rp20.000.
“Harga cabai besar tetap Rp50 ribu perkilogram. Cabai keriting naik dari Rp35.000 menjadi Rp50.000 perkilogram. Stok bahan pokok yang kami jual rata-rata hampir 90 persen dari Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel),” jelas Juhra.
Pedagang telur, Jamal, mengaku harga telur mengalami kenaikan dibandingkan sebelum bulan Ramadan. Sebelumnya, harga telur berkisar Rp53.000 hingga Rp63.000 per rak, kini naik menjadi Rp55.000 hingga Rp65.000 per rak. “Semua telur yang dijual di sini berasal dari Sidrap, Provinsi Sulsel. Kita tidak mengambil dari Sultra,” jelasnya.
La Ode Unda, pedagang beras memastikan harga beras masih relatif stabil. Beras SPHP dijual Rp62.000 per 5 kilogram, sedangkan beras premium dan super dijual Rp15.000 per kilogram. “Harga masih tetap, beras kepala Rp15.000 per kilogram, dan beras kepala standar Rp12.000 per kilogram,” imbuhnya. (rah/b)