KENDARINEWS.COM–Hadirnya investor kelapa sawit di Kabupaten Muna yang bertempat di Desa Lamanu Kecamatan Kabawo disambut baik oleh warga. Bagaimana tidak, peningkatkan ekonomi sangat dirasakan oleh warga Kecamatan Kabawo khususnya bagi para pekerja di perkebunan kelapa sawit. Dengan gaji yang cukup menggiurkan yakni diatas angka UMR atau sekitar Rp. 4. juta perbulannya.
Dampak positif juga sangat dirasakan oleh warga Desa Lamanu dengan terbukanya lapangan pekerjaan di daerah sendiri. Terhitung, sejak masuknya investor kelapa sawit di Muna, sudah ada puluhan perantau dari Desa Lamanu yang memilih untuk pulang kampung dan akan bekerja di perkebunan kelapa sawit.
Hal itu diakui oleh Kepala Desa Lamanu Kecamatan Kabawo, Amiruddin mengatakan bahwa sudah banyak warganya yang berbondong-bondong meninggalkan pekerjaannya di perantauan dan kembali ke kampung halaman. Rata-rata mereka adalah perantau Malaysia hingga Jakarta yang memilih untuk bekerja di perkebunan kelapa sawit Desa Lamanu. Selain gajinya diatas UMR, mereka juga bisa dekat dengan keluarga.
“Iya, banyak perantauan warga Desa Lamanu yang memilih kembali untuk bekerja di perkebunan kelapa sawit. Alasannya, selain sudah terbukanya lapangan kerja di kampung halaman juga bisa lebih dekat dengan keluarga terutama istri dan anak. Sebagai kepala desa saya tidak mempunyai hak untuk melarang mereka bekerja di perkebunan kelapa sawit, karena ini soal keberlangsungan hidup,” kata Amiruddin, Rabu (12/3).
Ia juga menambahkan, persoalan pelepasan lahan tidak ada paksaaan. Bahkan, warga sendiri yang menawarkan lahannya untuk dibeli karena merupakan lahan tidur yang sudah puluhan tahun tidak difungsikan. Pemerintah desa juga tidak lagi mengeluarkan surat keterangan tanah (SKT).
“Untuk penjualan lahan, warga tidak di paksan. Sebelumnya juga, pihak kelapa sawit lebih dulu melakukan sosialisasi. Rata-rata lahan yang dijual oleh warga adalah lahan tidur yang sudah puluhan tahun tidak fungsikan karena merupakan lahan rawa atau lahan yang digenangi air. Sejauh ini, masih banyak juga warga yang memilih untuk tidak menjual lahannya. Jadi, tidak ada paksaan dari siapapun,” tambahanya.
Para pekerja di perkebunan kelapa sawit Desa Lamanu juga mengakui bahwa hadirnya perkebunan kelapa sawit membawa dampak positif. Terbukanya lapangan kerja juga membantu perekonomian keluarga bagi warga khususnya di Desa Kecamatan Kabawo. Dengan bekerja diperkebunan kelapa sawit warga bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari hingga biaya anak kuliah.
“Alhamdulillah, selama kami bekerja diperkebunan kelapa sawit sangat membantu perekonomian keluarga. Selain itu, kami bisa mencukupi kebutuhan perkuliahan anak. Hadirnya perkebunan kelapa sawit juga sangat menguntungkan dan membantu warga seperti kami yang selama ini penghasilan perbulannya tidak menentu khususnya para ibu rumah tangga. Selain itu, masuknya investor kelapa sawit ini mampu meningkatkan kesejahteraan warga,” pungkasnya. (deh)
Ketgam : Dedeh Ayu/Semangat para pekerja meski bulan Ramadan