KENDARINEWS.COM—Kinerja pemerintah Sulawesi Tenggara dibawa kendali Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto terus menunjukkan. Pertumbuhan ekonomi daerah ini terus meningkat hal itu dibuktikan dengan performa perekonomian yang menggembirakan pada triwulan IV-2024.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, menunjukkan pertumbuhan ekonomi daerah ini mencapai 5,08 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y). Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,03 persen pada periode yang sama.
Plt Kepala BPS Sultra, Suriati Toar, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Sultra pada triwulan IV-2024 didorong oleh hampir seluruh lapangan usaha yang mencatatkan kinerja positif. Sektor yang mengalami pertumbuhan signifikan antara lain Informasi dan Komunikasi yang tumbuh sebesar 9,92 persen, diikuti oleh sektor Real Estat sebesar 9,42 persen, serta sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib yang tumbuh 8,88 persen.

Namun, tidak semua sektor mengalami pertumbuhan. Jasa Keuangan justru mengalami kontraksi dengan pertumbuhan negatif sebesar 3,33 persen. “Meskipun demikian, sektor yang memiliki peran dominan dalam perekonomian Sultra seperti Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tetap menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan 5,80 persen, sementara sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh lebih tinggi sebesar 7,36 persen,”kata Suriati Toar dalam rilis berita resmi statistik di aula BPS, Rabu (5/2).
Dijelaskan, sepanjang tahun 2024, perekonomian Sultra mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,40 persen (c-to-c), meningkat dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai 5,35 persen (c-to-c). Hampir semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan, dengan sektor Industri Pengolahan mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 12,98 persen. Disusul oleh sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 11,98 persen serta sektor Informasi dan Komunikasi sebesar 7,81 persen.
Sementara itu, sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Sultra juga mengalami pertumbuhan sebesar 3,85 persen.
Dari sisi pengeluaran, komponen dengan pertumbuhan tertinggi adalah Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang meningkat sebesar 7,32 persen. Konsumsi Rumah Tangga juga tumbuh positif sebesar 5,17 persen, diikuti oleh Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) yang naik 4,02 persen serta Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh 1,19 persen.
“Namun, tidak semua komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan. Ekspor Barang dan Jasa mengalami kontraksi yang cukup dalam, yakni sebesar 26,00 persen, sementara Impor Barang dan Jasa juga mengalami kontraksi sebesar 25,36 persen,”paparnya.
Selain itu, pada triwulan IV-2024, dibandingkan dengan triwulan III-2024 (q-to-q), ekonomi Sultra tumbuh sebesar 5,87 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor Industri Pengolahan yang meningkat hingga 17,74 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, lonjakan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang naik signifikan sebesar 22,35 persen.
“Dari sisi produksi, sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tetap menjadi kontributor terbesar terhadap PDRB Sultra tahun 2024 dengan porsi 23,48 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga memiliki peran paling dominan dengan kontribusi sebesar 46,14 persen,” ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi Sultra yang melampaui nasional mencerminkan daya tahan dan potensi ekonomi daerah ini. Dengan sektor-sektor utama seperti Industri Pengolahan, Pertambangan, dan Pertanian yang terus berkembang, diharapkan tren positif ini dapat berlanjut di tahun-tahun mendatang.
Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam upaya mengatasi kontraksi ekspor serta menjaga stabilitas sektor keuangan. “Pemerintah daerah dan pemangku kepentingan diharapkan dapat terus mendorong kebijakan yang mendukung investasi, inovasi, dan kesejahteraan masyarakat, sehingga Sultra dapat terus tumbuh sebagai salah satu pusat ekonomi yang kuat di Indonesia Timur,”pungkasnya. (rah)