KENDARINEWS.COM—Bank Indonesia, bersama FORKESTRA, menggelar Seminar Nasional keempat dengan tema “Mendorong Aglomerasi Industri dan Kerjasama Antar Daerah untuk Meningkatkan Perekonomian Sulawesi Tenggara yang Berkelanjutan” pada Kamis (26/9) di Ruang Phinisi Hotel Claro Kendari. Acara ini bertujuan untuk membahas strategi dan kolaborasi yang diperlukan dalam memperkuat perekonomian daerah melalui pengembangan industri dan sinergi antar daerah. Seminar dihadiri oleh sekitar 900 peserta, termasuk anggota FORKOPINDA, lembaga pendidikan, mahasiswa, dan media.
Narasumber yang dihadirkan dalam seminar ini merupakan tokoh-tokoh kompeten di bidang ekonomi, di antaranya Prof. Renaldi Kasali (Guru Besar FEB UI), Mohammad Rauda, ST, MPP, Ph.D (Direktur Regional Bappenas), dan Luciana Dita Chandra (Head of Regulatory and Government e-Fishery).
Dalam sambutannya, Doni Septadijaya, Kepala KPwBI Prov. Sultra, menekankan pentingnya kolaborasi antara kampus dan pemerintah. Ia menyatakan, “Melalui kegiatan ini kami ingin berkolaborasi dengan pihak kampus dan pemerintah untuk memperkuat potensi dan konektivitas antar daerah melalui aglomerasi industri pengolahan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara yang berkelanjutan, salah satunya hilirisasi minerba berupa nikel yang memerlukan aglomerasi kawasan ekonomi.”
Bank Indonesia Sultra juga mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan mendorong kerja sama antar daerah di Sultra, khususnya dalam bidang hilirisasi pangan. Bank Indonesia menilai bahwa Sulawesi Tenggara memiliki potensi pangan yang cukup besar di berbagai kabupaten dan kota.
Pada kesempatan ini, juga diresmikan kerja sama antara Kota Kendari dan Kabupaten Buton Selatan. PJ Wali Kota Kendari, Muhammad Yusuf, menjelaskan, “Kerja sama ini dilakukan untuk mengendalikan inflasi di daerah dengan melakukan subsidi silang untuk Kendari dan Buton Selatan, khususnya di sektor perikanan.”
Seminar ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan sinergi yang lebih baik antar daerah di Sulawesi Tenggara, serta meningkatkan perekonomian yang berkelanjutan. (M1)