KENDARINEWS.COM–Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan di bawah kepemimpinan Bupati H Surunuddin Dangga terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Konsisten mendukung para aparaturnya giat berinovasi. Menurut Surunuddin, roda pemerintahan tak bisa stagnan. Harus terus tumbuh dan berkembang ke arah kemajuan. Beradaptasi sesuai kebutuan publik.
Hal itu diungkapkan Bupati dua periode itu saat melaunching dua implementasi proyek perubahan. Yakni pembuatan Comand Center yang diinisiasi Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar-Mat) Konsel, Hasran Parenda dan Klinik Bumdes yang diinisiasi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Ambolaa.
“Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) utamanya pimpinan OPD harus peka terhadap perubahan dan inovasi ke arah yang lebih baik. Sebagai pimpinan daerah pasti mendukung, karena mulai dari sarana dan prasarana hingga sumber daya manusianya harus disiapkan agar mampu menjawab kebutuhan pemerintah dalam melayani publik atau masyarakat,” ungkap Konsel-1 itu dalam giat yang digelar di Kantor Dinas Damkar-Mat Konsel, Rabu (14/8).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe Selatan, Hj St Chadidjah dan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemda Konsel.
Lebih lanjut Bupati Surunuddin mengapresiasi dua pimpinan OPD tersebut yang telah mengimplementasikan inovasi sesuai tupoksi masing-masing. Ia menilai, suatu program dikerjakan bukan hanya untuk menggugurkan tanggung jawab. Tetapi harus betul-betul memberi dampak positif terhadap roda pemerintahan, daerah, juga masyarakat.
Command Center ini dapat meningkatkan respons cepat dan akurat dari petugas Damkar-Mat dengan berbagai teknologi yang dihadirkan. Merupakan langkah penting dalam upaya melindungi masyarakat dari bahaya kebakaran dan situasi darurat lainnya.
Lalu untuk Klinik Bumdes, tentunya membantu mengoptimalkan peran Bumdes sebagai motor penggerak ekonomi desa guna memajukan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya ruang konsultasi ini, pengelola Bumdes dapat lebih terbantu dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dan mampu mengembangkan usaha dengan lebih profesional.
“Kami apresiasi apa yang telah dikerjakan Dinas Damkar dan Dinas PMD dalam menyediakan Comand Center dan Klinik Bumdes. Ini adalah wujud dedikasi kita untuk terus memperbaiki dan meningkatkan layanan publik, menjadi satu langkah kemajuan untuk pemerintah daerah dan perlu terus dikembangkan lagi,” ujarnya.
Kepala Dinas Damkar-Mat Konsel, Hasran Parenda menjelaskan Comand Center merupakan pusat pengendalian dan koordinasi yang berfungsi untuk memantau, mengelola, dan mengendalikan berbagai operasi atau kegiatan secara real- time. Tempat ini dilengkapi dengan teknologi seperti layar monitor besar, sistem komunikasi terintegrasi, dan perangkat lunak analisis data.
“Fungsi utama command center meliputi pemantauan situasi, koordinasi antar tim, pengambilan keputusan cepat, manajemen krisis, dan komunikasi terpusat. Command center bertujuan untuk memastikan operasi berjalan lancar, efisien, dan responsif terhadap situasi darurat atau krisis,” jelasnya.
Inovasi itu dimanfaatkan guna pemantauan real time. Memungkinkan pemantauan langsung terhadap situasi dan kondisi. Kemudian guna koordinasi efektif, yakni mengkoordinasikan berbagai tim dan operasi secara efisien. Lalu mendukung pengambilan keputusan yang cepat dan berbasis data.
“Termasuk bermanfaat dalam manajemen krisis, menangani situasi darurat dengan cepat dan tepat. Menyediakan saluran komunikasi yang efisien untuk penyebaran informasi. Mengumpulkan dan menganalisis data untuk wawasan strategis. Dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional keseluruhan,” kata Hasran.
Sementara itu, Kepala DPMD Konsel, Ambolaa menjelaskan bahwa inovasi Klinik BUMDes digagas guna menyehatkan pengelolaan BUMDes di seluruh wilayah Konsel. “Klinik BUMDes ini kami hadirkan untuk memberikan dukungan penuh kepada pengurus BUMDes dalam menghadapi berbagai tantangan. Mereka bisa datang langsung ke klinik atau menghubungi kami secara online. Kami juga siap untuk jemput bola jika ada kendala yang memerlukan penanganan langsung di desa,” jelas Ambolaa.
Klinik BUMDes akan memberikan berbagai layanan konsultasi dan bimbingan, mulai dari aspek manajemen keuangan, pemasaran, hingga pengembangan produk. “Kami ingin memastikan bahwa pengurus BUMDes memiliki kompetensi yang diperlukan untuk menjalankan usaha dengan baik,” ujar Ambolaa.
Dalam praktiknya, Klinik BUMDes tidak hanya menunggu pengurus datang untuk berkonsultasi, tetapi juga proaktif dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah di lapangan. “Jika ditemukan masalah, tim kami akan langsung turun ke lapangan untuk memberikan solusi yang cepat dan tepat,” tegasnya.
Ambolaa berharap inovasi ini dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan BUMDes di Konawe Selatan. “Melalui inovasi dan kolaborasi yang baik, kita dapat mewujudkan desa yang mandiri dan sejahtera,” pungkas Ambolaa. (ndi/kn)