KENDARINEWS.COM — Kabupaten Konawe Selatan hebat. Masih bisa melakukan panen raya padi di tengah ancaman kekeringan dengan adanya fenomena El Nino. Bahkan, kesekian kalinya di musim kemarau ini, petani di Konsel melaksanakan panen raya padi. Kali ini, panen raya dilaksanakan di hamparan sawah milik petani di Desa Masagena, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sabtu (18/11).
Panen raya itu digelar Pemerintah Kabupaten Konsel di bawah kepemimpinan Bupati H Surunuddin Dangga bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara di bawah komando Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto. Padi yang dipanen merupakan hasil penanaman di atas 564 hektar hamparan padi sawah oleh 53 Kelompok Tani.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Konawe Selatan, Yesna Suarni menyebut lahan sawah Konsel seluruhnya seluas 20.494,5 ha. Untuk luas sawah beririgasi 14.113,3 ha dan tidak beririgasi atau tadah hujan seluas 6.381,2 ha. Dikatannya capaian luas tanam padi sampai dengan September 2023 yakni 23.409 ha. Kemudian
capaian luas panen padi sampai dengan Oktober 2023 yakni 17.725 ha.
“Panen tersebut dengan produktivitas rata-rata 4,5 ton/ha capaian produksi gabah 79.763 ton dan produksi beras 50.849 ton. Lalu pertanaman terdampak kekeringan hingga puso seluas 4.657 ha, dan perkiraan panen november sampai desember seluas 1.443 ha, bila tidak terdampak kekeringan,” ujarnya dalam panen raya yang turut dihadirii Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto, Bupati Konsel H Surunuddin Dangga, Sekda Konsel Hj St Chadidjah, Forkopimda Tingkat I Provinsi Sultra, Anggota DPRD Konsel, Pimti Pratama Pemprov Sultra, Kepala Organisasi Perangkat Daerah Konsel, penyuluh pertanian, Camat Konda dan sejumlah Kepala Desa, tokoh masyarakat, dan tokoh lainnya di Kababupaten Konawe Selatan.
Dirinya berterima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas kehadiran Pj. Gubernur Sultra beserta jajaran dan Bupati Konsel serta jajaran terkait lainnya. Dirinya menyebut luas sawah Kecamatan Konda 1.391 ha. Untuk musim tanam II pertanaman awal September seluas 950 ha dan sejak 2 minggu lalu sudah dilakukan panen. “Luas hamparan padi sawah yang dipanen yaitu 564 hektar yang berada di empat desa, di Kecamatan Konda yakni Desa Masagena, Cialam Jaya, Wonua dan Lawoila. Provitas hasil panen rata-rata 5,1 ton per herktar,” sebutnya.
Bupati Konsel, H Surunuddin Dangga mengungkapkan panen raya yang dilaksanakan hari ini merupakan bentuk kolaborasi pemerintah provinsi Sultra dan pemerintah Kabupaten Konawe Selatan ditengah kemarau panjang. Hal itu kata dia, yang membuat pemkab konsel berhasil menjaga swasembada pangan di tengah ancaman EL Nino.
“Ini panen ke dua bulan ini dan masih ada beberapa lagi lokasi, seperti di Lalembu. Ini berkat kolaborasi Dinas Pertanian provinsi dan Dinas Pertanian Konsel dengan bantuan pompa airnya, juga ada kerjasama dengan Kodim Kendari. Konawe Selatan ini sebagian besar petani jadi produksi ini betul-betul kita jaga,” terang Surunuddin.
Sejumlah intervensi dilakukan agar padi yang ditanam tetap bisa dipanen. Sebut saja, melalui dukungann pompa air, dan sumur bor. Karena tantangan utama petani adalah kurangnya pasokan air. Bahkan kekeringan. Serta langkah-langkah lain, dan semua itu tak lepas dari ketekunan para petani dan didampingi oleh para penyuluh pertanian yang senantiasa mendampingi. “Sebenarnya panen seperti ini adalah hal yang biasa, menjadi luar biasa karena petani kita tetap bisa panen di tengah ancaman kekeringan,” kata ia.
Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto berterimakasih kepada para Petani yang telah berhasil mempertahankan lahannya agar tetap berproduksi di tengah dampak el nino yang menyebabkan kemarau berkepanjangan. “Alhamdulillah, hari ini kita dapat panen raya padi sawah di Desa Masagena, Cialam Jaya, Wonua, dan Desa Lawoila. Hal ini sangat sangat berarti bagi pemenuhan pangan di Provinsi Sulawesi Tenggara. Saya ucapkan terima kasih pada para Petani di seluruh Sulawesi Tenggara,” ucap Andap.
Ia menegaskan keberlangsungan produktivitas pertanian di Sulawesi Tenggara yang tidak mungkin hanya menjadi tanggung jawab para Petani. “Saya instruksikan kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mengalokasikan anggaran pada program yang mendukung sektor pertanian, baik peningkatan kesejahteraan petani dan keluarganya, maupun untuk produktivitas lahannya,” tegas Andap.
Pada kesempatan itu juga disalurkan 150 liter ‘POC’ Pupuk Organik cair, 108 botol pestisida penalty, dan 108 botol pestisida corona kepada perwakilan Kelompok Tani yakni Kelompok Tani Mekar Sari, Sinar Tani, dan Tani Amohalo 1.
Kepala Dinas Tamaman Pangan dan Peternakan Prov Sultra, La Ode Muh. Rusdin Jaya mengungkapkan bahwa panen raya di Desa Masagena sebuah kesyukuran karena di tengah kemarau panjang, petani masih bisa panen 3 kali setahun di lahan tadah hujan. “Ini patut kita syukuri, paslanya untuk pengairan selama ini menggunakan air tadah hujan dan sudah bisa tanam 3 kali setahun atau IP3. Dengan varietas padi yang ditanam adalah Mekongga, Ciherang, Inpari 30 dan Inpari 33,” terangnya.
“Sebuah kesyukuran bagi kita semua, pimpinan kita begitu peduli dan fokus untuk selalu hadir di tengah petani bagaimanapun kondisinya,” tandas alumni doktoral Universitas Halu Oleo ini. (ndi)