Pemkot Bangun Gerbang Batas Kota

KENDARINEWS.COM–Pintu Gerbang Penanda masuk kawasan Kota Kendari in progress. Itu ditandai dengan pemasangan Bouwplank bersama jajaran kemarin. 

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan, pembangunan kembali gerbang batas kota ini memiliki arti yang sangat penting dan strategis karena ini adalah tanda awal mulai masuk ke wilayah Kota Kendari.

“Tentu ini menjadi identitas baru bagi Pemerintah dan masyarakat Kota Kendari karena gerbang batas kota adalah sebagai penanda pintu masuk yang menjadi pertama dilihat oleh warga masyarakat yang memasuki Kota Kendari,” ujarnya.

Lanjut dia, pembangunan batas kota diawali dengan pembongkaran batas kota yang telah dibangun sebelumnya. Proses pembongkaran kata Asmawa, memakan waktu sekira empat hari.

Kepala Biro Umum Sekretariat Kemendagri ini menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat jika dalam proses pembangunannya mengganggu perjalanan. Pasalnya, pembangunan batas kota Kendari ini berada tepat di Jalan Poros Kendari menuju Bandara Halu Oleo.

“Kami menyampaikan permohonan maaf kepada pengguna jalan yang melintasi gerbang kota apabila terjadi pengalihan arus selama pembongkaran dan pembangunan kembali berlangsung,” kata Asmawa.

Sekedar informasi, pembangunan gerbang batas Kota Kendari dianggarkan sebesar Rp 950 juta yang bersumber dari APBD 2023. Pembangunan batas kota ini ditargetkan rampung tahun ini.

Pembangunan Gerbang Usung Konsep Kearifan Lokal

Pembangunan Gerbang Batas Kota Kendari – Konawe Selatan (Konsel) tengah bergulir.  Rencanannya, proyek senilai Rp 950 juta ini mengunsung konsep kearifan lokal. 

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu mengungkapkan berkaitan dengan pembangunan gerbang batas Kota pihaknya sebelumnya telah melakukan sayembara pada tahun 2022 lalu. Adapun  pemenang sayembara tersebut  dimenangkan oleh Muhammad Irsyad, warga asal Kabupaten Konawe Utara yang saat ini sedang melanjutkan pendidikannya di Inggris.  

“Desain gerbang batas kota tersebut  kemudian disempurnakan oleh tim teknisi yang melibatkan unsur tokoh adat, tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara, perguruan tinggi dari Universitas Halu Oleo dan Unsur dari Pemerintah Kota Kendari,”ucapnya.

Asmawan menjelaslan pembangunan pintu gerbang mengusung konsep kearifan lokal karena gerbang ini nantinya menjadi identitas atau wajah Kota Kendari sebagai Ibu Kota Provinsi Sultra yang notabanenya memiliki ciri khas tersendiri.  Utamanya sebagai jalur penghubung pintu masuk dari arah Bandar udara Halu Oleo.

“Kita semua ingin ada identitas, sehingga pada saat tamu atau siapapun yang melewati daerah ini, maka sudah akan langsung punya image bahwa kita masuk ke Kota Kendari sebagai Ibu Kota Provinsi,” pungkasnya.

Gubernur Ali Mazi Dukung Pembangunan Gerbang Batas Kota

Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi sangat mendukung pembangunan gerbang batas kota Kendari – Konawe Selatan (Konsel) di Kecamatan Baruga. Menurutnya, pintu gerbang tersebut memiliki fungsi sebagai pintu lintas perbatasan dalam melaksanakan mobilitas antar wilayah Kota Kendari dengan wilayah Kabupaten Konsel. 

“Selain itu, pintu gerbang ini menjadi monumen penanda yang menunjukkan bahwasanya kita memasuki kawasan perlintasan utama dari dan atau menuju bandar udara Halu Oleo,”kata Politisi NasDem itu.

Orang nomor satu di Bumi Anoa itu pun mengaku sangat mengapresiasi ide dan gagasan pemikiran Pj. Walikota Kendari. Sebab telah mencanangkan pembangunan pintu gerbang batas Kota Kondari dan Kabupaten Konsel. Bahkan pembangunannya akan tetap mempertahankan kearifan lokal adat dan budaya Sultra yang menjadi ciri khas daerah. 

“Saya mengapresiasi pemikiran Pj Walikota Kendari yang memiliki ide dan gagasan yang tetap mempertahankan adat dan budaya kita.  Saya kira ini sangat luar biasa, pikiran-pikiran ini dapat dilihat jelas, dari sisi sudut manapun masyarakat masuk asal melewati pintu gerbang yang cirinya sama, itu penanda bahwa kita memasuki Kota Kendari,” ucapnya.

Menurut Ali Mazi, Kota Kendari mempunyai perhatian yang begitu besar dari Pemprov Sultra maupun pusat. Selain  karena Kota Kendari sebagai ibu kota  Provinsi, wilayah ini juga merupakan contoh wajah  Provinsi Sultra yang menarik para wisatawan untuk melakukan kunjungan sekaligus menjadi daya tarik para investor dari luar. 

“Kota Kendari adalah contoh dari pada Sulawesi Tenggara. Kalau Kota Kendari menarik di lihat dan bersih, wajah kota Kendari juga menjadi daerah pariwisata akan lebib diminati. Tentu semua tamu yang hadir di tempat ini akan percaya bahwa mereka melakukan kunjungan sekaligus melakukan investasi. Karena itu, ini memiliki potensi yang amat luar biasa,” pungkasnya.

Sekedar informasi, sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan gerbang batas kota, Gubernur Ali Mazi berkesempatan meletakkan batu pertama pembangunan gerbang. Ia berharap gerbang batas Kota Kendari menjadi salah satu ikon daerah. (ags/kn)

Tinggalkan Balasan