Awas! Fenomena Angin Kencang

KENDARINEWS.COM– Sepekan terakhir ini masyarakat Sultra merasakan fenomena angin kencang, disertai hujan lebat. Badan Meteorologi, Klimatolo­gi, dan Geofisika (BMKG) Sultra membenarkan kondisi itu. Ia pun mengimbau masyarakat, mewas­padai fenomena angin kencang yang bakal terjadi di beberapa hari terakhir, prediksinya hingga akhir bulan.

Prakirawan BMKG Sultra, Rino Indra Natsir menjelaskan, fenom­ena angin kencang di Sultra, dise­babkan oleh peralihan angin timur ke barat. Peralihan arah angin dipengaruhi adanya pusat tekanan rendah di wilayah Sultra. Khusus­nya bagian tengah dan selatan.

“Perlu kita ketahui, angin berger­ak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Pusat tekanan rendah ini menarik angin dari yang semula angin timur, ke­mudian menjadi angin barat. Angin barat sekarang menguat,” ungkap Rino, kemarin.

Akibat peralihan arah angin, lan­jut Rino, hembusan angin terasa lebih kuat. Berdasarkan hasil pan­tauan, kecepatan angin di Sultra saat ini mencapai 35 knot atau seki­tar 70 km/jam dari kondisi normal hanya 10 knot atau sekitar 20 km/jam.

Rino mengungkapkan, fenomena angin kencang dirasakan hampir di seluruh wilayah Sultra. Khususnya di wilayah Buton, Wakatobi, dan Kota Kendari.

Merespon fenomena angin kencang saat ini, pihaknya mengimbau masyarakat yang ada di daratan agar menghindari pohon, baliho, dan papan iklan (reklame) yang berpotensi tumbang akibat angin kencang.
Sementara untuk masyarakat yang be­rada di kawasan pesisir, diminta tidak melaut hingga kondisi cuaca (angin) membaik.

“Khusus nelayan yang berada di wilayah perairan, kita minta agar lebih berhati-hati dalam melaut. Perhatikan kecepatan angin. Ketika angin terasa lebih dari 20 knot dan ketinggian gelombang sudah mencapai 1,5 meter, harap berhati-hati. Bahkan sebisa mungkin tidak melaut demi keselamatan,” bebernya.

Merespon fenomena angin kencang yang melanda wilayah Sultra, termasuk Kota Kendari, Penjabat (Pj) Wali Kota As­mawa Tosepu menerbitkan Surat Edaran Nomor 360/4325/2022 tentang Imbauan Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi An­caman Bencana Hidrometeorologi (Ban­jir, Tanah Longsor, dan Angin Kencang).

Dalam surat edaran tersebut, Asmawa meminta seluruh masyarakat agar ber­hati-hati saat beraktivitas diluar rumah. “Hindari pohon-pohon yang rawan tum­bang,” ujar Asmawa.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, ia te­lah menginstruksikan BPBD untuk siaga 24 jam memantau perkembangan cuaca berkordinasi dengan BMKG Sultra.

“Saya sudah perintahkan BPBD dan in­stansi serta lembaga terkait, untuk siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Bukan hanya angin kencang termasuk di da­lamnya musibah banjir dan tanah longsor. Yang terpenting juga kami meminta kepada seluruh pihak senantiasa berdoa agar Kota Ken­dari terhindar dari bencana alam,” imbuhnya. (KN)

Tinggalkan Balasan