BPS Sultra Merajut Semangat, Siap Sukseskan Sensus Pertanian

–Direktur Kendari Pos jadi Moderator Rakor BPS Sultra

KENDARINEWS.COM–BPS Sultra menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Pelaksanaan Sensus Pertanian 2023. Direktur Kendari Pos Irwan Zainuddin didapuk memimpin rakor tersebut sebagai moderator sesi 1 pleno di Hotel Claro Kendari, Rabu (21/12), kemarin. Kepiawaian Direktur Irwan Zainuddin memandu jalannya rakor dengan lancar memicu antusias peserta untuk berdiskusi lebih lama.

“Hari ini (kemarin,red) kita diskusi untuk menyukseskan sensus pertanian 2023. Terutama dalam melahirkan data pertanian yang akurat. Kita tahu, Sultra merupakan wilayah yang kaya akan potensi sumber daya alam (SDA), baik di sektor pertanian, perikanan maupun pertambangan. Karenanya kita berharap, daerah kita, Sultra dapat terus maju dan memberi kontribusi untuk Indonesia maju,” ujar Direktur Irwan Zainuddin, kemarin.

Direktur Kendari Pos, Irwan Zainudin mengaku koran harian Kendari Pos siap bersinergi dengan semua elemen, termasuk BPS Sultra dalam menyukseskan sensus pertanian 2023. “Peran penting BPS menghadirkan sensus pertanian perlu didukung. Sebab hasil dari sensus merupakan hal penting dalam merumuskan kebijakan. Bila angka salah maka akan berpengaruh kepada kebijakan yang dilahirkan nantinya,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Inspektur Utama BPS RI, Akhmad Jaelani mengatakan sensus pertanian 2023 diharapkan mampu menghilangkan duplikasi data terkait pertanian dan pangan yang kerap menjadi persoalan saat ini.

“Kita perlu transformasi sistem pertanian dan pangan untuk lebih inovatif, berdaya saing dan berkelanjutan. Sensus pertanian 2023 menjadi jawaban tepat, khususnya dalam menyajikan data yang dapat digunakan kementerian dan lembaga maupun berbagai pemangku kepentingan lain untuk membuat kebijakan dalam transformasi pertanian dan pangan,” ujarnya

Akhmad Jaelani menjelaskan,sensus pertanian digelar serentak pada pertengahan tahun 2023. Pendataan secara door to door ke seluruh rumah tangga tani. Segala persiapan dilakukan demi suksesnya sensus pertanian.

“Ini ikhtiar kita bersama, baik BPS, Kementerian/Lembaga, OPD tingkat daerah dan pegiat sektor pertanian. Ikhtiar ini adalah membangun satu data pertanian Indonesia untuk mendukung kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani,” ungkap Akhmad Jaelani.

Sasaran sensus pertanian adalah rumah tangga tani dalam pengertian luas. Baik pertanian tanaman pangan, kehutanan, perikanan dan peternakan plus unit usaha rumah tangga tani di data.

Di tempat yang sama, Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti mengatakan sensus pertanian (ST) 2023 merupakan kegiatan besar, yang terdiri dari rangkaian tahapan. Dimulai dari perencanaan, persiapan, pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data.

Sensus pertanian mengakomodir dampak revolusi data yang terjadi akibat dari perubahan ekosistem data. Selain itu, permintaan data yang berkembang saat ini membuat penyediaan data tidak cukup hanya level makro, tetapi juga data mikro.

“BPS tidak bisa hanya menyediakan data agregat. Semakin beragamnya kebutuhan data, menuntut BPS sebagai penyedia data untuk memperkaya data hingga level rumah tangga pertanian, sekaligus usaha pertanian di Indonesia khususnya di Sultra,” ujar Agnes.

Agnes menyadari BPS tidak akan mampu berjalan sendiri dalam mewujudkan data pertanian berkualitas. Oleh karena itu perlu kolaborasi, baik dari dinas terkait, akademisi hingga media massa untuk menyukseskan sensus pertanian 2023.

“Melalui kesepahaman informasi ST2023, kami berharap dapat terwujud kesadaran betapa pentingnya kegiatan sensus pertanian, sehingga masyarakat bersedia untuk berperan aktif, bersedia menerima kedatangan petugas ST2023 serta memberikan jawaban yang benar, ” ungkap Agnes. (kn)

Tinggalkan Balasan