Dirjen WIPO Dukung Kemenkumham Majukan Kekayaan Intelektual di Indonesia


Menkumham Yasonna Laoly Serahkan Aksesi Traktat Budapest

KENDARINEWS.COM-Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly menyerahkan instrumen aksesi Traktat Budapest kepada Direktur Jenderal Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (Dirjen WIPO), Mr. Daren Tang saat pertemuan bilateral di Markas Besar WIPO, Rabu, 13 Juli 2022 waktu setempat. Turut hadir dalam pertemuan itu, Sekjen Kemenkumham, Komjen Pol Andap Budhi Revianto.

Dalam pertemuan itu, juga membahas tentang penguatan kerja sama dalam membantu memajukan kekayaan intelektual (KI) di Indonesia.

Yasonna meminta penambahan jumlah peserta dalam program fellows yang merupakan salah satu bagian dari capacity building program WIPO. Termasuk permohonan dukungan WIPO dalam proyek Intellectual Property Academy di Indonesia. “Dukungan WIPO sangat penting,” ucapnya.

Dirjen WIPO, Mr Daren Tang menyambut positif usulan Menteri Yasonna. Dia berjanji mendukung dan mengikutkan Indonesia dalam program tersebut.

“WIPO memiliki 12 program capacity building yang meliputi bidang teknis substantif, administratif, dan kewiraswastaan. Indonesia bisa diikutkan dalam program ini,” terangnya.

Kembali soal traktat Budapest, Menkumham Yasonna Laoly menjelaskan, perjanjian ini, mendukung program pemerintah dalam mendorong perkembangan inovasi dan mengembangkan sumber daya genetik nasional. Khususnya perlindungan jasad renik. Perlu mempersiapkan proses permohonan paten terkait jasad renik.

“Traktat ini, mengatur permohonan paten yang berasal dari mikroorganisme. Ini sangat penting dan kita butuhkan,” ujar Yasonna dalam keterangan tertulis yang diterima KENDARINEWS.COM, Kamis, 14 Juli 2022.

Penyerahan traktat ini, menjadikan Indonesia resmi sebagai anggota baru World Intellectual Property Organization (WIPO). Saat ini, tercatat sudah ada 85 negara yang telah menjadi anggota Traktat Budapest.

Yasonna menambahkan, pengesahan traktat ini, memberikan manfaat, guna menjamin hasil riset dan inovasi. Ini demi mendapatkan proteksi paten yang efektif dan efisien. Sehingga, sampel jasad renik atau mikroorganisme tersedia dengan aman sesuai penyimpanan standar. “Setiap hasil riset bisa diperoleh lebih cepat,” ujarnya.

Aksesi traktat budafest ini telah disetujui Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Dibuktikan dengan, disahkannya Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2022 Tentang Pengesahan Traktat Budapest Mengenai Pengakuan Internasional Penyimpanan Jasad Renik Untuk Kepentingan Prosedur Paten pada 4 April 2022 lalu. (KN)

Tinggalkan Balasan