Musim Haji, Suhu di Saudi Diperkirakan Mencapai 50 Derajat Celsius

Waspada Cuaca Panas Ekstrem saat Ibadah Haji

KENDARINEWS.COM — Calon jemaah haji (CJH) tahun ini bakal menghadapi tantangan ganda saat menunaikan ibadah di Tanah Suci. Selain adanya pandemi Covid-19, jemaah akan merasakan cuaca ekstrem.

Saat musim haji nanti, diperkirakan suhu di Arab Saudi bisa mencapai maksimum 50 derajat Celsius. Sebagai perbandingan, rata-rata cuaca di Surabaya sekitar 28–30 derajat Celsius.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menuturkan, suhu di Saudi saat ini cukup panas. “Panasnya bukan main. Saya sampai sana, temperatur 40 sampai 44 derajat Celsius,” kata Yaqut yang baru tiba dari lawatannya ke Arab Saudi, kemarin.

Menurut informasi yang dia terima, suhu saat ini belum mencapai puncak. Diperkirakan, puncak panas di Saudi terjadi saat musim haji mendatang. Dia mengatakan, saat puncak cuaca panas, suhu di Makkah diperkirakan bisa mencapai 50 derajat Celsius. “Namanya juga prakiraan. Semoga tidak sampai segitu,” tuturnya.

Kalaupun nanti suhu di Saudi mencapai puncaknya, Yaqut berharap jemaah bersiap-siap sejak di tanah air. Dia mengingatkan jemaah untuk rutin minum air. Juga mengonsumsi makanan bergizi. Jemaah yang selama ini wajib konsumsi obat rutin tetap bisa melakukannya sesuai dengan anjuran dokter. Kemudian, melengkapinya dengan vitamin untuk daya tahan tubuh.

Beberapa hari menjelang keberangkatan, CJH diminta untuk menjaga kondisi fisik supaya tetap prima. CJH dijadwalkan mulai masuk asrama haji pada 3 Juni. Kemudian, pada 4 Juni mulai diterbangkan menuju Madinah.

Yaqut berharap jamaah mulai mempersiapkan diri dengan kondisi tersebut. Salah satunya dengan memperhatikan asupan gizi dan kondisi kesehatan jelang keberangkatan. “Kesehatannya dipersiapkan, biasakan diri untuk beradaptasi dengan situasi yang ekstrim, suhu udara yang ekstrim,” jelasnya.

Yaqut berharap semua jamaah haji Indonesia memiliki kesiapan fisik yang prima untuk melaksanakan ibadah haji. “Setidaknya untuk melaksanakan semua proses ibadah dari awal sampai akhir. Itu pesan saya. Persiapkan fisik sebaik-baiknya dan mental tentu saja,” ucapnya.

Selain itu, Yaqut juga menyarankan kepada jamaah untuk memperdalam manasik haji serta melakukan persiapan fisik. “Dalam masa tunggu ini sampai nanti jemaah haji diberangkatkan, persiapan ini penting untuk dilakukan. Jangan meremehkan situasi apa pun. Jaga kesehatan, banyak minum saat di sana agar tidak dehidrasi,” tuturnya.

Sementara itu, dalam beberapa hari kunjungan kerjanya ke Arab Saudi, Menag memantau langsung persiapan layanan haji di sana. Mulai mengecek kesiapan akomodasi atau hotel, katering, transportasi, sampai layanan kesehatan. ’’Insya Allah kita siap menerima kedatangan jemaah haji secara optimal,’’ katanya.

Yaqut menyatakan bakal berupaya melayani jemaah sebaik-baiknya. Dengan begitu, jemaah bisa berfokus pada ibadahnya.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief menambahkan, dalam waktu dekat Kemenag mengeluarkan sejumlah imbauan. Di antaranya, imbauan supaya CJH jangan sampai kecapekan. “Karena musim haji kali ini agak berat. Seperti yang disampaikan Pak Menag tadi,” katanya.

Ketika berada di Saudi, lanjut dia, CJH diminta untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Di antaranya, mengenakan masker dan rajin mencuci tangan. Meski pihak Saudi sudah melakukan pelonggaran, khususnya soal penggunaan masker di tempat terbuka, alangkah baiknya CJH tetap bermasker. (jpg)

Tinggalkan Balasan