KENDARINEWS.COM — Setelah gagal dalam penyerahan hibah tahun 2021 lalu, Pemkab Buton melalui Dispora bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Buton melakukan Penandatangan Nota Pemberian Hibah Daerah (NPHD), Kamis (7/4) kemarin. Pemberian hibah itu diperuntukan guna pembinaan dan pengembangan olahraga menghadapi Porprov 2022 mendatang. Diman Buton dan Baubau adalah tuan rumah bersama.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Buton Abdul Zainuddin Napa mengatakan proses pemberian hibah itu cukup memakan waktu. Itu terjadi karena perbedaan persepsi mekanisme hibah antara Dispora dan KONI Buton.
“Kita harus menunggu lebih dari 1 tahun untuk seremoni ini. Luar biasa lamanya,” katanya.

Dijelaskannya, mekanisme hibah kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Itu sejak turunnya Permendagri No. 77 tahun 2021 tentang pengelolaan keuangan daerah yang salah satu poinnta mengatur bahwa hibah diberikan kepada dinas terkait. “Kalau dulu langsung dari daerah ke lembaganya. Saat ini berubah. Kalau hibah tentang sosial yah ke dinas sosial. Jadi karena ini untuk KONI jadi lewat Dispora,” paparnya.
Dilanjutkannya, KONI mengusul proposal senilai Rp 36 miliar tahun 2021 lalu. Tetapi itu terlalu memberatkan daerah karena kemampuan fiskalnya terbatas.
“Dalam proposal KONI tertulis Rp36 miliar, itu nilai permintaannya. Tapi kalau mau penuhi itu kecuali kita hapus saja beberapa OPD. Kemampuan daerah hanya 3 miliar. Maka itulah yang ditetapkan APBD kita,” tambahnya.

Lebih dari itu, sebelum penyerahan dana 3 miliar itu kata dia, peruntukannya pun harus diperlihatkan KONI ke pemerintah. “diberikan untuk apa? Bukan dinas mengatur, tapi harus disepakati, karena akan ada evaluasi pemeriksaan oleh BPK jadi harus dijelaskan peruntukannya ke kita sebagai bahan evaluasi tadi,” sambungnya.
KONI masih kata dia punya banyak item kegiatan mulai dari seleksi atlet, ujicoba, pengadaan alat olahraga, dana operasional dan sebagainya. “Soal hadiah itu nanti kita urus lagi di APBD Perubahan,” janjinya.

“Hibah ini sampai di KONI, terserah KONI berapa ke Cabor.
Jangan sampai cabor bermohon ke dinas, itu salah. Harus ke KONI,” pungkasnya.
Ketua KONI Buton LM.Syamsir Siri Ikrami mengatakan meski tak yang disetujui Pemda jauh dari angka kebutuhan dalam proposal. Namun pihaknya sangat mensyukuri hibah tersebut. “Sekarang sudah ada uang, sudah bisa kita bayar pelatih, buka pelatihan wasit dan lainnya,” katanya.

Dia pun mengaku masih banyak waktu bagi KONI untuk berbenah menuju Porprov Desember mendatang. Pihaknya berjanji akan berjuang keras meningkatkan ranking Buton dalam ajang Porprov.
“Porprov ke 14 di Kolaka lalu, Buton berada peringkat 8, kita target naik 6 atau 7 tingkat. Kalau perlu juara umum,” tutupnya.
Bupati Buton La Bakry meminta KONI memaksimalkan dana itu untuk pengembangan olahraga di Kabupaten Buton. Jika prestasi membaik, tentu akan menjadi kebanggaan bersama. “Silahkan dikelola dengan baik sesuai dengan peruntukannya. Mudah-mudahan ini bisa mengangkat derajat olahraga Buton sesuai dengan janji KONI,” katanya. (lyn)