KENDARINEWS.COM–Kendati realisasi pendapatan daerah Kota Kendari tahun 2021 tidak mencapai target, hanya Rp 1,2 dari target Rp 1,5 triliun, namun secara keseluruhan terjadi peningkatan di banding tahun sebelumnya hanya Rp 1,1 triliun
“Kita patut bersyukur, masih bisa menjaga kondisi ekonomi tetap berjalan. Jika dibandingkan daerah lain di Indonesia, masih banyak yang mengalami kesulitan pada sektor perekonomiannya. Kita optimis tahun ini ekonomi bisa membaik,” ungkap Sulkarnain Kadir usai menyerahkan LKPJ tahun Anggaran 2021 di Aula DPRD Kendari, kemarin.
Meski meningkat, mantan anggota DPRD Kota Kendari ini menyadari, realisasi pendapatan daerah tahun ini belum mencapai target, yakni Rp 1,5 triliun. Menurutnya, belum tercapainya target, dipengaruhi masih merebaknya kasus Covid-19.
“Kondisi ini mempengaruhi sektor perekonomian. Terjadi pembatasan kegiatan masyarakat, sehingga akti-vitas ekonomi terganggu,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Sulkarnain juga menyampaikan laporan belanja dan pembiayaan daerah sepanjang 2021. Untuk belanja daerah terealisasi sebesar Rp 1,4 triliun. Sementara, pembiayaan daerah terealisasi sebesar Rp 194 miliar.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berharap, DPRD bisa menerima LKPJ pemerintah tahun 2021. Sehingga bisa membantu Pemkot dalam penilaian opini dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPRD Kendari, Subhan mengaku segera menindaklanjuti LKPJ Wali Kota Kendari tahun anggaran 2021. Itu penting dilakukan karena sudah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 18 Tahun 2020 bahwa rapat paripur-na LKPJ harus dilakukan paling lambat 3 bulan setelah tahun anggaran berjalan berakhir. “Kita akan segera bahas,” pungkasnya. (b/ags)