Jadi Syarat Mudik, Vaksinasi Booster Baru 18 Juta Penduduk yang Terima

KENDARINEWS.COM — Setelah mengizinkan mudik Lebaran dengan syarat sudah vaksin dua dosis plus booster, pemerintah makin menggencarkan cakupan vaksinasi. Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa stok vaksin mencukupi.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Terkait Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa target vaksinasi booster sama dengan vaksinasi primer. Yakni, 208.265.720 dosis. ”Akhir April vaksinasi primer ditargetkan 70 persen masyarakat,” ujarnya kemarin (24/3).

Untuk booster, targetnya sampai Mei disuntikkan 62 juta dosis atau 30 persen dari sasaran total sebanyak 208 juta dosis. Hingga kemarin baru 18.155.763 penduduk yang telah menerima booster.

Nadia Menjelaskan, persediaan vaksin untuk booster diperkirakan sekitar 80 juta dosis. ’’Jumlahnya cukup,’’ ujarnya. Sebab, dalam sepekan, vaksinasi membutuhkan 5 sampai 6 juta dosis. Dengan demikian, dalam sebulan hanya butuh 20 juta dosis.

Di sisi lain, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai kewajiban vaksinasi booster untuk mudik Lebaran sama saja dengan melarang masyarakat mudik. Pasalnya, capaian vaksinasi booster masih minim. ”Dan, hal yang mustahil dalam satu bulan ke depan bisa mengejar vaksinasi booster agar warga bisa mudik,” katanya.

Apalagi, lanjut dia, jika ada kendala teknis atau medis. Misalnya, orang yang baru saja divaksin kedua tidak bisa langsung menerima vaksin booster. Perlu jeda tiga bulan. ”Jadi, pakai kebijakan yang fair saja lah. Jangan neko-neko biar tidak terkesan ada udang di balik kebijakan,” tegasnya.

Menurut Tulus, pemerintah sebaiknya fokus pada cakupan vaksinasi primer. Saat ini baru 156 juta orang yang sudah mendapat suntikan dosis kedua dan 195 juta orang menerima dosis pertama.

Sementara itu, kebijakan pemerintah memperbolehkan masyarakat mudik Lebaran tahun ini diprediksi membuat arus pergerakan orang kian ramai. Diperkirakan, 79,4 juta orang bakal pulang kampung saat Lebaran.

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menuturkan, dalam survei yang dilakukan Balitbang Perhubungan, diprediksi warga yang mudik se-Indonesia meningkat pada 2022, dari 55 juta orang menjadi 79,4 juta orang. ’’Itu berdasar survei,’’ jelasnya.

Untuk wilayah Jabodetabek, sesuai survei tersebut, potensi pergerakannya mencapai 13 juta orang. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 33,9 juta orang. ’’Karena itu, mudik tahun ini perlu diatur dengan baik,’’ ujarnya.

Salah satunya, menggencarkan mudik gratis dengan memanfaatkan CSR (corporate social responsibility) dari perusahaan-perusahaan. Dia mengatakan, semua stakeholder harus dilibatkan agar pengecekan syarat vaksin booster bisa dilakukan.

Kakorlantas Polri Irjen Firman Santyabudi mengatakan, Korlantas siap menggelar Operasi Ketupat 2022 dengan konsep new normal. Saat ini seluruh jajaran korlantas dan ditlantas polda se-Indonesia tengah mempersiapkan berbagai langkah. ’’Karena itu, kami kumpulkan semua direktur lalu lintas,’’ ujarnya dalam keterangan tertulisnya.

Korlantas, lanjut Firman, akan mempersiapkan dan mengantisipasi berbagai potensi yang dapat muncul saat arus mudik. ’’Antisipasi untuk kemacetan bisa one-way, contraflow, dan sebagainya,’’ terangnya.

Senada, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengatakan bahwa pihaknya sudah mengadakan rapat koordinasi dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal. Hari ini (25/3) dijadwalkan ada rapat bersama pihak kepolisian untuk membahas upaya antisipasi kemacetan di beberapa titik.

Beberapa wilayah yang potensi kemacetannya mulai dipetakan, antara lain, Cileunyi, Nagreg, Limbangan, dan Garut yang jadi langganan macet meski bukan pada hari-hari besar. Lalu, wilayah sekitar Cikopo. ”Kemudian, di kawasan wisata seperti Puncak, Bogor; Bandung, Lembang, Tawangmangu, Batu, Malang, dan Parapat ke Samosir,” ungkapnya.

Menurut dia, harus ada manajemen khusus untuk wilayah-wilayah wisata. Sebab, angka kunjungan diperkirakan meningkat signifikan saat libur Lebaran.

Sementara itu, Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting memastikan ketersediaan stok BBM untuk menghadapi arus mudik. ’’Kami akan memastikan penyaluran BBM dan LPG menghadapi Ramadan dan Idul Fitri. Untuk stok, kami akan pastikan mencukupi,’’ ujarnya kepada Jawa Pos (grup kendari news) kemarin.

Irto juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan BBM sesuai peruntukannya. Yakni, pembelian BBM bersubsidi yang diperuntukkan masyarakat kecil.

Dengan membeli BBM sesuai peruntukannya, diharapkan tidak terjadi antrean. Sebab, belakangan muncul antrean masyarakat yang membeli solar subsidi, tapi tidak sesuai peruntukannya.

’’Untuk pelaku industri dan masyarakat mampu, kami imbau menggunakan BBM diesel nonsubsidi seperti dexlite dan pertamina dex. Solar subsidi bisa digunakan saudara kita yang lebih berhak dan membutuhkan,’’ tegasnya.

Mengacu pada Peraturan Presiden No 191 Tahun 2014, pengguna yang berhak atas solar subsidi untuk sektor transportasi adalah kendaraan bermotor pelat hitam untuk pengangkut orang atau barang, kendaraan bermotor pelat kuning, kecuali mobil pengangkut hasil tambang dan perkebunan dengan roda lebih dari enam. Lalu, kendaraan layanan umum (ambulans, pemadam kebakaran, pengangkut sampah), kapal angkutan umum berbendera Indonesia, kapal perintis, serta kereta api penumpang umum dan barang.

’’Stok solar subsidi secara nasional di level 20 hari dan setiap hari stok ini sekaligus proses penyaluran ke SPBU terus dimonitor secara real time. Namun, perlu diketahui secara nasional per Februari penyaluran solar subsidi telah melebihi kuota sekitar 10 persen,’’ jelas Irto.

Dia melanjutkan, Pertamina Patra Niaga akan terus memonitor seluruh proses distribusi. Mulai terminal BBM hingga konsumen. Akan dipastikan bahwa di SPBU selalu tersedia bahan bakar bagi masyarakat. Khusus solar subsidi, pihaknya akan fokus pelayanan di jalur logistik serta jalur-jalur yang memang penggunanya adalah yang berhak menikmatinya. ’’Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak perlu panic buying. Pembelian bahan bakar kami imbau untuk tetap sesuai dengan kebutuhan dan tetap hemat dalam penggunaannya mengingat saat ini harga minyak sangatlah mahal,’’ lanjutnya. (jpg/kn)

Tinggalkan Balasan