KENDARINEWS.COM–Bencana alam dan kecelakaan (darat, laut, udara) berpotensi terjadi kapan dan dimana saja. Atas dasar itu, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) diminta untuk selalu sigap dalam menghadapinya. Kesiapan alat utama (Alut) pencarian dan pertolongan juga menjadi faktor pendukung suksesnya operasi SAR.
Kepala Basarnas RI, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi mengatakan alat utama pencarian dan pertolongan sangat penting bagi personil yang melaksanakan operasi SAR. Alat utama tersebut dapat membantu mempercepat pencarian.
Henri tak menampik jika alat utama pencarian dan pertolongan saat ini masih kurang. Ia mencontohkan, untuk Basarnas Kendari alut yang masih kurang yakni kapal. Pasalnya, dari 100 persen kejadian (kecelakaan), 70 persen diantara terjadi dipermukaan air (sungai, danau, laut).
“(Alut) Masih kurang. Kurang memperbanyak. kami akan segera melengkapi. Persoalannya Kami tidak bisa membeli langsung alat-alat ini.
Cocok atau tidak, kita beli dulu dalam jumlah tertentu, setelah cocok baik nanti kita tambah,” ungkap Marsekal Madya TNI Hendri Alfiandi saat mengecek kesiapan Alut Pencarian dan Pertolongan Basarnas Kendari, kemarin.
Selain kapal, lanjut dia, alut lain yang masih dibutuhkan Basarnas Kendari yakni Aqua Eye atau alat pendeteksi orang didalam air. Saat ini jumlah Aqua Eye yang dimiliki Basarnas Kendari hanya 1 unit. Padahal wilayah kerjanya cukup luas dan masih memiliki 3 pos utama dan 3 unit siaga didaerah.
“Paling tidak perkantor ada (Aqua Eye). Mudah-mudahan tahun ini ada sisa anggaran untuk kemudian kita belikan langsung. Karena pengalaman ditempat lain alat ini sangat menolong. Sangat mempercepat waktu pemberian pertolongan dan pencarian,” kata Henri. (ags)