PPPK Keluhkan Pemberkasan NI Gelombang I, 283 Guru SMA-SMK

KENDARINEWS.COM — Proses pemberkasan pengusulan Nomor Induk (NI) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tenaga guru SMA-SMK terkesan “menyusahkan”. Panselda dianggap membuat aturan yang tak masuk akal. Selain mewajibkan para guru ke Kendari, Surat Keterangan (SK) bebas narkoba dibuat satu pintu atau melalui BNNP Sultra. Padahal mereka telah mengantongi SK bebas narkoba dari BNN kabupaten/kota.

MT hanya bisa pasrah. SK bebas narkotika yang diterbitkan BNN Baubau dianggap tidak sah oleh Panselda. Guru yang dinyatakan lulus PPPK diminta harus mengurus ulang. Pasalnya, Panselda hanya mengakomodir SK bebas narkoba yang diterbitkan BNNP Sultra. Kondisi ini juga dialami rekannya sesama guru dari luar Kota Kendari. Termasuk penerbitan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS).

“Saya sudah punya SK bebas narkoba. Saat saya serahkan, ternyata dikatakan belum lengkap. SK bebas narkotika harus diterbitkan BNNP Sultra. Mengapa harus satu pintu? Kok, SK bebas narkotika BNN kabupaten/kota tidak diakui. Makanya, kami pun diminta mengurus ulang,” keluhnya.

Karena itu menjadi persyaratan, ia dan rekan-rekannya ke BNNP Sultra. Namun sampai di sana, ia diminta harus menunggu sampai tanggal 27 Desember. Sebab stok alat test pack atau tes urine habis. Padahal sudah seminggu mereka tiba di Kendari. Semakin lama di Kendari, biaya yang dikeluarkan semakin besar. “Kita diminta menunggu sampai hari senin (hari ini), baru dibuka pelayanan,” ujarnya.

Terpisah, Kasubid Pengadaan Pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sultra, Hadrawati mengatakan pengurusan SK bebas narkotika di Kendari telah menjadi kesepakatan. Tidak hanya bebas narkoba, namun juga Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS). Untuk gelombang pertama, PPPK tenaga guru SMA-SMK sebanyak 283 orang.

“Kita telah MoU dengan BNNP dan RS Bahteramas untuk pengurusan syarat berkas penetapan NI calon tenaga guru SMA-SMK PPPK. Kita sengaja menyeragamkan semua. Kalau berbeda-beda, takutnya terjadi eror data terhadap peserta yang sudah dinyatakan lolos. Masalah ini kita juga sudah sampaikan ke masing BKD di daerah masing-masing,” jelasnya.

Ia mengakuinya stok alat tes urin dari BNNP tengah kosong. Namun pekan depan, stoknya sudah ready. Oleh karenanya, dirinya berharap kepada peserta calon PPPK guru SMA yang lolos untuk tidak khawatir.

“Tunggu saja. Ini tidak lama. Alatnya sementara dipesan dan akan segera membuka pelayanan,”pungkasnya. (b/kam)

Tinggalkan Balasan