KENDARINEWS.COM–Setelah proses pengerasan pada sebagian besar titik pembangunan program hibah jalan daerah (PHJD) di Pulau Tomia, kini memasuki tahap pengaspalan. Dimulai sejak akhir pekan lalu menggunakan material hotmix, pengaspalan tersebut ditargetkan tuntas November mendatang. Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Wakatobi, Munawar, membenarkan, proses pengaspalan baru saja dimulai. Jika kontrak pekerjaan diharuskan tuntas pada November, maka kegiatan tersebut menghabiskan waktu kurang lebih empat bulan.
Proses pengaspalan dimulai di ruas jalan Usuku-Bandara untuk seluruh badan jalan dengan kondisi masih 50 persen. “Jadi kita mulai pengaspalan sejak Sabtu lalu. Maksimalnya selesai tepat waktu dan semoga tidak ada kendala,” harap Munawar, Selasa (27/7). Proses yang menggunakan aspal panas ini tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat. Kontraktor harus berhati-hati dalam menyelesaikan kegiatan itu untuk memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan Pemerintah Pusat. Sebab proyek PHJD menggunakan anggaran pendapatan dan belanja nasional (APBN).
“Jadi harus sesuai dengan spek yang telah ditentukan. Tapi seperti sebelumnya, kita pakai dulu anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Kalau sudah tuntas dan sesuai spesifikasi, maka anggaran yang kita gunakan melalui APBD bisa diganti sesuai dengan biaya proyek PHJD Wakatobi 2021,” tambah Munawar. Seluruh material kegiatan yang menyerap anggaran lebih Rp 31 miliar di Pulau Tomia tidak berasal dari Wakatobi, tetapi juga dipasok di luar daerah. Seluruh material kelas A dan aspal juga dipastikan sudah berada di Pulau Tomia. (b/thy)