Berjuang Melawan Kesenjangan Gender, Sri Lestari Terima Anugerah Kartini Awards 2021

KENDARINEWS.COM– Kiprah Hj. Sri Lestari Sulkarnain dalam mendorong kaum perempuan untuk bangkit patut diacungi jempol. Melalui berbagai perhimpunan dan gerakan, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Kendari memberdayakan para kaum hawa.

Gubernur Sultra H. Ali Mazi (kedua dari kiri) didampingi Direktur Utama Kendari Pos, Irwan Zainuddin (paling kiri) menyerahkan penghargaan kepada Ketua TP PKK Kendari, Hj.Sri Lestari Sulkarnain (tengah) sebagai salah satu penerima Kartini Awards 2021.

Gerakan pembaharuan ini dimulai lingkup terkecil seperti keluarga, lingkungan sekitar hingga level Kota Kendari hingga provinsi bahkan nasional. Demi mengangkat citra kaumnya, istri Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir ini rutin turun berinteraksi dengan masyarakat. Tidak hanya mendengar curahan hati (Curhat) dan keluhan kaum ibu-ibu, ia turut memberikan solusi dan melakukan pembinaan serta pembimbingan.

Kini, tidak sedikit gerakan yang diinisiasinya mampu mendongkrak eksistensi perempuan di Kota Kendari. Diberbagai organisasi yang dinahkodainya maupun yang melibatkannya, sepak terjang sangat menonjol. Bukan hanya organisasi yang melekat pada dirinya sebagai istri Wali Kota, namun juga organisasi lain. Diantaranya, Bunda Baca Kota Kendari, Ketua PD Persaudaraan Muslimah Kota Kendari, pengurus MGMP Kota Kendari hingga Pembina Komunitas Perempuan Pesisir.

Atas dedikasinya, tak salah Sri Lestari menjadi tokoh inovatif kebangkitan perempuan di Kota Kendari. Itu sekaligus mengukuhkannya sebagai penerima Kartini Award 2021. Penghargaan diserahkan langsung Gubernur Sultra Ali Mazi di Swiss-Belhotel Kendari, Selasa (25/05/2021).

Sri Lestari mengatakan sudah saatnya kaum perempuan bangkit dan mengambil peran dalam pembangunan daerah dan bangsa. Menurutnya, perempuan harus menunjukkan jati diri dan menjawab tantangan bahwa kaum perempuan dan laki-laki posisinya sama. Baik dari sisi agama maupun dari sisi knowledge (pengetahuan) dan skill (keterampilan).

“Dari segi agama, Allah SWT menyamakan derajat perempuan dan laki-laki. Meskipun kita harus sadar bahwa fitrah kita adalah sebagai pendamping. Dan pria adalah pemimpin wanita. Tapi itu di pos-pos tertentu seperti dalam rumah tangga. Tetapi untuk posisi yang lain kita sama, baik disisi pendidikan, pemerintahan, dan seluruh aspek kehidupan peran kita sama,” kata Sri Lestari.

Atas dasar itu, lanjut dia, maka tidak dibenarkan lagi adanya diskriminasi antara pria dan wanita untuk posisi tertentu. Sebab, semuanya sama. Tantangannya saat ini adalah kaum perempuan mesti menunjukkan dirinya benar-benar berkualitas, bisa bekerja dan bisa mengisi pos-pos yang ada. Mengisi kemerdekaan perempuan.

Di sisi lain, peringatan hari kartini menjadi momentum bagi pihaknya sebagai TP PKK Kendari yang secara khusus akan melakukan pendampingan kepada kaum perempuan diseluruh kawasan pesisir kota lulo. Sri Lestari mengungkapkan, berdasarkan penelitiannya dilapangan, pihaknya menemukan fakta bahwa sebagian besar masyarakatnya low education yang tentunya berdampak pada kualitas hidup yang rendah.

“Nah, dengan edukasi yang kita berikan diharapkan ada perubahan dalam hidup mereka. Tahap awal kita akan melakukan pendampingan terkait penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) agar kualitas hidup mereka jauh lebih baik,” kata Sri Lestari.

Selanjutnya, pihaknya juga akan mengedukasi soal pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang ada di sekitar mereka. Misalnya hasil laut berupa ikan yang bisa diolah menjadi sebuah produk yang lebih bernilai ekonomis.

“Nanti juga kita akan edukasi mereka bagaimana untuk mengelola hasil laut secara maksimal. Misalnya ikan, itu tidak hanya diolah jadi ikan asin, tapi bisa diolah jadi abon, kerupuk ikan dan berbagai bentuk produk yang bisa mereka jual nantinya untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka. Apalagi dimasa pandemi covid-19 saat ini,” kata Sri Lestari.

Di masa pandemi covid-19, Sri Lestari tak henti memotivasi dan mengajak masyakakat bangkit dari keterpurukan. Dia mengajak untuk produktif. Menghasilkan profit dari rumah. Lewat bercocok tanam atau kerajinan yang bisa menambah pundi keuangan keluarga. Pelan tapi pasti, masyarakat sudah bisa keluar dari himpitan ekonomi.

Di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu sambungnya, ibu rumah tangga tidak boleh apatis. Kita harus bangkit dengan memanfaatkan lahan pemukiman atau pelataran rumah untuk bercocok tanam. Dengan begitu, warga bisa menghasilkan profit. Minimal untuk memenuhi kebutuahan sehari-hari,” ungkap Sri Lestari.

Selama masa pandemi, Sri Lestari blusukan dari satu kelurahan ke kelurahan lain. Dalam setiap kunjungan itu, wanita berhijab ini mendorong penerapan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K). Salah satunya bercocok tanam. Upaya itu diharapkan bisa menjadi solusi masalah perekonomian keluarga. (ags)

Tinggalkan Balasan