Sukses Pulihkan Ekonomi Daerah, Sitti Saleha Diganjar Kartini Award 2021

KENDARINEWS.COM — Wabah Covid-19 masih jadi pandemi di tanah air. Terjangannya mempengaruhi seluruh sektor kehidupan manusia. Salah satunya berdampak pada perekonomian daerah. Industri Kecil dan Menengah (IKM) adalah satu dari sekian banyak penopang ekonomi Bumi Anoa yang terdampak. Hal inilah yang membuat Hj. Sitti Saleha terpanggil.

Gubernur Sultra, H. Ali Mazi (tengah) didampingi Direktur Utama Kendari Pos, Irwan Zainuddin (Paling Kiri) menyerahkan penghargaan kepada Kepala Disperindag Sultra, Hj.Sitti Saleha (paling kanan) sebagai salah satu penerima anugerah Kartini Awards 2021.

Sebagai orang yang dipercaya untuk menggerakkan ekonomi daerah, ia bertekad segera memulihkan keadaan. Oleh karena itu, peringatan Hari Kartini tahun ini dijadikannya sebagai momentum untuk membangkitkan IKM yang terdampak Covid-19. Upayanya sukses. Ia berhasil mendorong sektor IKM bertahan dimasa pandemi. Atas dasar itu, Kendari Pos menganugerahkannya Kartini Award 2021. Penghargaan diserahkan langsung oleh Gubernur Sultra Ali Mazi, Selasa (25/05/2021) di Swiss-Belhotel Kendari.

Membangkitkan ekonomi Sulawesi Tenggara menjadi prioritas Mantan Pj. Bupati Bombana ini.Hj. Sitti Saleha memulainya dengan merecofusing anggaran untuk pemulihan IKM. Meski tak menyebut detail jumlahnya, Sitti Saleha optimis usahanya bisa meringankan beban pelaku IKM. Hasil recofussing disalurkan dalam bentuk stimulus penguatan modal kerja, bansos sembako dan alat pelindung diri (APD). Tujuannya agar sekira 13 ribu IKM bisa tetap bertahan dan eksis dimasa pandemi ini.

Bukan hanya itu, stimulus juga diberikan dalam bentuk pendampingan dan Bimbingan Teknis (Bimtek). Seluruh IKM mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan usahanya dimasa pandemi ini. Tujuannya tentu agar produktifitas mereka bisa meningkat, “Kedepannya kita lebih memaksimalkan lagi agar seluruh pelaku IKM ini dapat terus tumbuh sehingga bisa menjadi produktif lagi. Kita lakukan secara bertahap dengan menyesuaikan anggaran yang ada,” kata Sitti Saleha.

Dirinya pun yakin, upayanya memberikan pendampingan kepada belasan ribu IKM akan berdampak positif terhadap perekonomian daerah dan masyarakat yakni dengan meningkatnya nilai investasi di daerah. Sebagai contoh, dia membandingkan capaian yang diperolehnya pada tahun-tahun sebelumnya dimana nilai investasi dari IKM meningkat setiap tahun.

Misalnya pada 2018 nilai investasi hanya Rp 1,36 miliar, menjadi Rp 1,58 miliar tahun 2019, dan pada 2020 lalu meningkat menjadi sebesar Rp 1,66 miliar. Begitupun pada nilai produksi IKM yang juga mengalami peningkatan dari yang sebelumnya (2018) memproduksi sebesar Rp 3,04 miliar, tahun 2019 Rp 3,36 miliar, tahun 2020 nilainya sudah mencapai Rp 3,48 miliar, “Jumlah IKM juga bertambah, dari 12.996 pada tahun 2018, kemudian 2019 sebanyak 13.211, 2020 sudah mencapai 13.291 IKM,” ungkapnya. (ags)

Tinggalkan Balasan