KENDARINEWS.COM — Ikhtiar Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir memulihkan ekonomi terasa terbantukan dengan adanya program padat karya tunai. Pasalnya, program yang dikenal dengan nama Cash For Work ini memberi peluang warga mendapatkan penghasilan tambahan. Ribuan tenaga kerja lokal terserap melalui program yang resmi dimulai, Rabu (21/4). Hadirnya program bisa menjadi stimulus bagi masyarakat yang terdampak covid-19.
Wali Kota Kendari, H.Sulkarnain Kadir menyambut baik dimulainya program padat karya tunai. Pasalnya, hal ini sangat membantu pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi masyarakat. Apalagi tidak sedikit masyarakat harus kehilangan pekerjaan akibat pandemi. Di Kota Kendari, program ini dilaksanakan di 16 kelurahan. “Di masa pandemi ini tidak sedikit masyarakat kita yang mengalami kesulitan. Banyak diantara mereka yang kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian. Olehnya itu program ini sangat baik meningkatkan daya beli masyarakat,” kata Sulkarnain Kadir saat memantau program pada karya di Kelurahan Lepo-lepo.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berharap masyarakat maupun pendamping program padat karya bisa amanah dan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditentukan pemerintah. Dengan begitu, program serupa bisa berlanjut di tahun berikut. “Yang terpenting, pekerjaannya dituntaskan. Dibenahi jika ada yang rusak, dibersihkan serta dipelihara sehingga bisa dimanfaatkan dalam kurun waktu yang lama,” kata Sulkarnain Kadir.
Pada kesempatan yang sama, Kordinator Program Kotaku Kendari, La Ngkarisu mengungkapkan dari sebanyak 65 Kelurahan hanya 16 kelurahan yang mendapatkan program tersebut. Penetapannya berdasarkan akumulasi jumlah penduduk yang terpapar covid-19 dan akumulasi masyarakat yang terdampak. “Yang menentukan adalah pusat. Kami hanya melaporkan perkembangan covid-19 didaerah mulai dari jumlah kasus hingga jumlah masyarakat yang terdampak. Setelah itu sepenuhnya adalah keputusan kementerian, kelurahan mana saja yang berhak mendapatkan bantuan,” ungkap La Ngakarisu.
La Ngkarisu menyebut, total alokasi anggaran padat karya tunah tahun ini sebesar Rp 4,8 miliar. Di mana setiap kelurahan mendapatkan Rp 300 juta untuk melakukan revitalisasi lingkungan. “Inti dari program ini adalah revitalisasi atau pemeliharaan terhadap sejumlah fasilitas atau sarana dari program sebelumnya. Jika ada yang rusak ringan diperbaiki. Misalnya juga ada saluran yang terseumbat itu dibersihkan atau diangkat sedimen lumpurnya,” kata La Ngakrisu. (b/ags)
Padat Karya Tunai
- Pelaksanaannya di 16 Kelurahan
- Anggaran Rp 4,8 Miliar
-Setiap Kelurahan Rp 300 Juta - Program ini Berlangsung Selama 90 Hari