Ketua TP-PKK Kendari : Warga Harus Pandai Mengelola Sampah, Bisa jadi Produk Bernilai Ekonomis

KENDARINEWS.COM — Tim Penggerak PKK Kota Kendari tak henti mengajak masyarakat peduli lingkungan. Wadah perempuan di Kota Lulo itu mensosialisasikan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia. Program tersebut diharapkan bisa mendorong warga untuk peduli dengan lingkungan sekitarnya.

Ketua TP PKK Kota Kendari, Hj Sri Lestari Sulkarnain mengatakan penanganan masalah persampahan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun sudah menjadi tanggung jawab bersama. Untuk itulah, penanganannya tidak hanya dimulai dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS) melainkan dimulai dari tingkat lingkungan masyarakat. “Program ini sangat baik. Masyarakat kita minta agar pandai mengelola sampahnya sendiri. Mulai dari memilah, memilih hingga pada akhirnya bisa memanfaatkan sampah menjadi sesuatu atau produk yang bernilai ekonomis,” kata Sri Lestari.

Guna mensukseskan program tersebut, pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan beserta kelompok peduli lingkungan Jars Foundation bakal melakukan pendampingan agar masyarakat bisa teredukasi tentang bagaimana cara mengelola sampah yang baik dan benar. Pada kesempatan yang sama, Kepala DLHK Kendari, Sri Nismawati menyambut baik program tersebut. Menurutnya, program tersebut sangat positif dan membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan persampahan kota. Nismawati tak menampik, tingginya produksi sampah kota yang mencapai sekira 260 ton per hari menjadi kendala tersendiri bagi pihaknya. Apalagi jumlah tenaga kebersihan dan moda transportasi untuk menangani sampah sangat terbatas jumlahnya.

“Armada yang beroperasi saat ini hanya 38 unit. Namun kondisi sudah tua dan sering rusak. Sementara untuk petugas sampahnya juga terbatas hanya sekitar 200 orang. Sehingga pengelolaan sampah berbasis masyarakat penting untuk dilakukan,” kata Nismawati. Ada empat poin yang diedukasikan kepada warga terkait pengelolaan sampah berbasis masyarakat yakni pertama, pemilahan sampah. Masyarakat diedukasi untuk memisahkan sampah basah (organik) dan sampah kering (anorganik) sehingga memudahkan untuk pengelolaannya.

“Kedua, pengelolaan sampah. Pada tahap ini, masyarakat utamanya ibu rumah tangga termasuk kader PKK tingkat Kelurahan dan Kecamatan diedukasi cara mengelola sampah sehingga bisa menjadi produk bernilai ekonomis. Hal ini diharapkan sampah organik sudah tidak diangkut ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sehingga volume sampah akan berkurang,” kata Nismawati. Ketiga, pengangkutan sampah. Masyarakat akan edukasi untuk tidak membuang sampahnya di tempat pembuangan sampah sementara. Nantinya, petugas yang akan menjemput sampah rumah tangga di pemukiman warga. “Masyarakat bisa berdiskusi berapa iuran untuk membayar jasa petugas yang akan mengangkut sampah. Retribusi sampah yang ditarik oleh Pemkot Kendari akan dihilangkan,” kata Nismawati.

Poin keempat, tabungan sampah. Masyarakat diajak untuk berpartisipasi dalam program ini setelah pemerintah sukses mengadakan bank sampah disetiap kecamatan, “Semua bisa berpartisipasi dalam program ini. Selain bisa mengurangi jumlah produksi sampah secara periodik, juga sangat baik untuk peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Nismawati. (b/ags)

Tinggalkan Balasan