KENDARINEWS.COM — Ramadan identik dengan takjil. Namun, tidak semua makanan buka puasa itu, bisa dipastikan aman. Dalam upaya intensifikasi pengawasan jajanan berbuka puasa, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kendari melakukan pengawasan terpadu pangan takjil di Kota Kendari. Kepala BPOM Kendari, Yoseph Nahak Klau mengaku telah turun melakukan pengawasan di tiga titik lokasi penjualan takjil yakni di pasar Anduonohu, jalan Sao-sao dan bundaran pesawat Lepo-Lepo. Upaya ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian dalam melindungi masyarakat mengonsumsi pangan buka puasa sepanjang Ramadan.
“Kita ingin memberi kepastian kepada masyarakat bahwa pemerintah hadir dalam mengawasi pangan takjil. Dengan begitu, masyarakat menjadi tidak ragu untuk mengkonsumsi atau berbuka dengan pangan takjil. Jajanan yang dijual kami ambil sebagai sampel untuk diuji di laboratorium,” ujarnya. Dari hasil uji lab kata dia, jajarnan takjil tak mengandung unsur ethanil yellow, rhodamin-B, formalin dan boraks. Itu artinya, jajaran takjil di tiga lokasi ini aman. Dalam pengawasan, pihaknya mengambil total 86 sampel yang terdiri 32 sampel takjil di Pasar Andounohu, 21 sampel di bundaran Lepo-lepo dan 33 sampel di jalan Sao-sao.
Tidak hanya jajanan Ramadan, BPOM turut melakukan pengawasan pangan kemasan. Pelaksanaan sudah berjalan lebih dari sepekan. Bukanya hanya di Kota Kendari, namun juga di daerah lainnya di Sultra. Untuk memudahkan pengawasan di lapangan, BPOM telah mengoperasikan mobil labolatorium keliling. “Langsung diuji di tempat. Kita juga edukasi para pegadang. Jadi, konsepnya terpadu. Ada pengawasannya, pengambilan sampel, dan diuji di tempat serta edukasi menyangkut sanitasi, pengolahan dan penjualan pangan,” terangnya. (c/rah)
Pengawasan Takjil
Pasar Andounohu 32 sampel
Bundaran Lepo-lepo 21 sampel
jalan Sao-sao 33 sampel