KENDARINEWS.COM — Program vaksinasi massal kembali digulirkan Pemkot Kendari. Kali ini, sasarannya seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup pemkot. Pemberian vaksin akan dilaksanakan di Taman Kota Kendari selama sepekan mulai hari ini (5/4) hingga 10 April mendatang. Tambahan imunitas tubuh itu diharapkan bisa melindung ASN dari potensi terpapar Covid-19. Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir menyambut baik pelaksanaan vaksinasi massal khusus ASN kali ini. Menurutnya, vaksinasi massal adalah bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah terhadap kelompok masyarakat yang rentan tertular covid-19. Salah satunya ASN.
“Ini (vaksinasi massal) merupakan upaya serius pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Merupakan bentuk perlindungan kepada ASN, agar mereka bisa lebih confidence (percaya diri) dalam bekerja. Memberikan pelayanan yang kepada masyarakat dengan aman dan bebas covid-19,” kata Sulkarnain Kadir. Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kendari drg Rahmingrum mengaku, pemberian vaksin kepada ASN sangat penting. Sebab, ASN merupakan bagian dari petugas publik yang masuk dalam kelompok dengan tinggi resiko tertular virus corona. Sehingga upaya pencegahan dan perlindung perlu dilakukan.
“ASN khususnya yang ada di OPD (Organisasi Perangkat Daerah) pelayanan itu sangat rentan terpapar covid-19 karena berhubungan langsung dengan masyarakat. Sehingga mereka diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin lebih dulu,” kata Rahminingrum, kemarin. Di sisi lain, pemberian vaksin dikarenakan cakupan vaksinasi pada ASN masih rendah yakni baru mencapai 2,53 persen atau 253 orang dari 6.400 ASN yang menjadi sasaran vaksinasi. “Mudah-mudahan vaksinasi massal ini bisa melindungi seluruh ASN kita dari resiko tertular covid-19. Karena dengan vaksinasi maka akan terbentuk Herd Immunity (kekebalan kelompok). Semakin banyak masyarakat yang divaksin, maka akan semakin mempersempit ruang penularan dan bisa menekan kasus covid-19,” pungkasnya. (b/ags)
Kasus Covid-19 di Kota Kendari
Pertanggal 4 April Hingga Pukul 17.00 Wita
Positif 4.599 Kasus
Perawatan 38 Pasien
Sembuh 4.503 Pasien
Meninggal Dunia 58 Orang