KENDARINEWS.COM — Bupati Buton Selatan (Busel), La Ode Arusani meresmikan taman wisata Lakadao Desa Burangasi Kecamatan Lapandewa. Kehadiran bupati dalam peresmian itu menarik minat warga untuk hadir. Termasuk warga Desa Lande Kecamatan Sampolawa dan Desa Gerak Makmur. Mereka menggunakan perahu motor. Usai menyaksikan seremoni peresmian itu, mereka pulang. Di tengah perjalanan, perahu yang mereka ditumpangi dihantam ombak lalu karam. Dua nyawa melayang saat insiden itu yakni WN (34) dan LA (6) warga Desa Gerak Makmur. Namun informasi yang beredar bahwa perahu yang ditumpangi Bupati Busel La Ode Arusani karam. Padahal, perahu motor milik masyarakat yang karam.
Segenap warga Busel pun sempat dibuat panik, karena sore hingga malam informasi beredar jika sang Bupati La Ode Arusani turut dalam rombongan tersebut. Sebab, hingga pukul 19.00 Wita, bupati belum sampai di rumah dinasnya di Batauga. Padahal giat peresmian itu tuntas tengah hari. “Kami juga ditelepon sekda, bahwa ada kejadian itu, tapi soal bupati ikut atau tidak dalam perahuitu, kami belum dapat informasi,” kata Zamaludin, Kepala BPBD Buton via telepon selulernya, tadi malam.
Lanjut dia, kondisi cuaca sore hari kemarin memang berbeda. Gelombang laut terlihat lebih tinggi. “Ombak memang sangat keras. Kalau pagi teduh-teduh saja, makanya bupati ke lokasi (peresmian) lewat jalur laut karena lebih dekat,” tambahnya.
Sementara itu, Kabid IKP Dinas Kominfo Busel, LM Suharjono menerangkan jika informasi yang beredar memang jauh melenceng dari fakta sebenarnya. Dia menegaskan, Bupati Busel La Ode Arusani tidak termasuk dalam kecelakaan perahuitu. Dia tak menampik jika Busel-1 itu awalnya pulang dengan speedboat juga. Tetapi menyadari kondisi cuaca buruk lebih dulu, bupati langsung putar arah ke Wabula.
“Bukan terbalik yah, tapi berbalik arah, tadinya dari Gaya Baru mau pulang, karena ombak sangat kencang, bupati memerintahkan putar haluan ke Wabula saja. Di sana beliau dijemput pakai mobil dinasnya,” urai Suharjono.
Suharjono menegaskan jika kecelakaan perahuitu bukan rombongan Bupati Busel. Hanya saja, memang mereka adalah masyarakat yang berkunjung ke lokasi wisata yang diresmikan oleh bupati. “Ini acara tiga desa, Desa Burangasi, Desa Burangasi Rumbia dan Desa Gaya Baru. Nah warga yang perahunya mengalami insiden ini dari Desa Lande, Kecamatan Sampolawa,” terangnya.
Sementara soal perahu motor milik warga yang terbalik dihantam ombak itu bermuatan 12 orang. Dua orang diantaranya meregang nyawa. Mereka adalah WN (34) dan LA (6) warga Desa Gerak Makmur. Korban WN sempat dilarikan ke Puskesmas Desa Gerak Makmur dan diberikan pertolongan medis namun tak tertolong. “Betul, ada dua korban,” kata Kapolsek Lapandewa, Ipda Subagio saat dihubungi Kendari Pos.
Selain dua korban itu, 10 lainnya dinyatakan selamat dan sudah kembali ke rumah masing-masing. Ipda Subagio menuturkan Minggu (4/4) sekira pukul 13.30 wita kemarin, telah terjadi kecelakaan perahu motor nelayan tenggelam di Tanjung La Boke Desa Burangasi. “Korban meninggal ini, WN (34) seorang ibu rumah tangga dan LA (6) asal Dusun Lande 2 Desa Gerak Makmur,” ungkapnya.
Kronologisnya, sekira pukul 09.00 Wita kemarin, perahu motor milik La Sarimani (37) yang juga suami korban WN, berangkat dari Desa Gerak Makmur menuju ke pantai La Kadao Desa Burangasi untuk mengikuti acara peresmian pantai La Kadao oleh Bupati Busel.
Nah, sekira pukul 13.00 wita, warga pulang dari pantai La Kadao menuju Desa Gerak Makmur. Jumlah penumpang sekira 12 orang. 9 orang dewasa dan 3 anak-anak. Pada pukul 13.40 wita perahu motor rombongan warga dihempas ombak setinggi 1,5 meter disekitar Tanjung La Boke Desa Burangasi. Hempasan itu membuat perahu tenggelam. (lyn/b)