KENDARINEWS.COM — Kebutuhan pangan warga metro terus mengalami peningkatan. Tak jarang, neraca bahan pangan kota mengalami defisit akibat tingginya permintaan masyarakat. Atas dasar itu, Pemkot Kendari membangun kerja sama dengan Pemkot Baubau dan Pemkab Muna. Kerja sama itu diharapkan bisa menjaga ketahanan pangan daerah.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir tak menampik jika kebutuhan masyarakat kota yang jumlahnya sekira 400 ribu jiwa belum sepenuhnya terpenuhi, sehingga kerja sama daerah sangat penting dilakukan. Dia menjelaskan, kerja sama dengan Pemkot Baubau yakni kerja sama perdagangan dalam rangka penyediaan bahan pangan masyarakat. Melalui kemitraan itu, ada pemenuhan kebutuhan silang antar dua daerah.
“Misalnya bagaimana kita menjaga kerja sama suplai ikan kita, karena di musim-musim tertentu kita berbeda. Misalnya kita surplus ikan, ternyata di Baubau rendah. Itu bisa kita suplai ikan disana, begitu juga sebaliknya. Jadi ini bisa kita kerja samakan sehingga potensi ini bisa termanfaatkan,” kata Sulkarnain Kadir usai menandatangani kerja sama ketahanan pangan daerah di Ruang Pola Kantor Gubernur Sultra.
Sementara kerja sama dengan Pemkab Muna lanjut Sulkarnain, yakni kerja sama penyediaan komoditi sapi. Mengingat Kabupaten Muna memiliki stok sapi yang cukup banyak, sangat memungkinkan untuk dipasok ke Kota Kendari yang tingkat kebutuhannya sangat tinggi. Di sisi lain, kata Sulkarnain, khusus di Sultra hanya Kota Kendari yang memiliki Rumah Potong Hewan (RTH) berstandar nasional, sehingga untuk memastikan daging sapi aman dikonsumsi masyarakat, penyembelihannya harus dilakukan di RTH Kendari, “Intinya mereka yang pelihara, kita yang potong,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Plh Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sultra, Nur Endang Abbas mengapresiasi kerja sama perdagangan antar daerah yang terjalin antara Pemkot Kendari, Baubau dan Pemkab Muna. Menurutnya kerja sama tersebut sangat baik untuk menjaga ketahanan pangan masing-masing daerah. Endang menyarankan, kerja sama yang telah terjalin tidak hanya pada satu komoditi saja, melainkan banyak varian komoditi lainnya yang bisa diperdagangkan untuk memenuhi kebutuhan daerah lainnya.
Endang pun memastikan kerja sama perdagangan antar daerah ini jadi pilot project (percontohan) dan akan direplikasikan ke seluruh daaerah yang ada di Sultra, “Inti kerjasama ini adalah membangun komitmen, kebersamaan, sinergitas dan hamonisasi antar daerah. Mudah-nudahan kerja sama ini bisa menjaga ketahanan pangan daerah kita, sehingga daerah kita semakin maju sekaligus bisa mewujudkan visi misi Gubernur yakni menjadikan Sultra yang Aman, Maju dan Sejahtera,” pungkasnya.
Sekedar informasi, kerja sama perdagang antara Pemkot Kendari dan Pemkot Baubau terjalin mengingat kedua wilayah tersebut memiliki potensi sektor perikanan yang menjanjikan. Misalnya pada hasil tangkap nelayan (ikan) yang mencapai sekira 100 ton perhari. Sementara kerja sama antara Pemkot Kendari dengan Pemkab Muna terjalin mengingat kebutuhan akan daging sapi warga metro yang mencapai sekira 25 ribu ton per bulan. Untuk memenuhi, Pemkot bermitra dengan Pemkab Muna yang memiliki stok sapi sekira 15 ribu ekor. (ags)