KENDARINEWS.COM — Kondisi cuaca di Kota Kendari tak menentu. Pagi cerah, namun jelang sore atau malam hujan mulai mengguyur. Terkadang kondisinya malah sebaliknya. Anomali cuaca ini patut diwaspadai. Sebab cuaca ekstrem terkadang datang secara tiba-tiba. Apalagi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maritim Kendari telah mengeluarkan peringatan dini curah hujan tinggi di Kota Lulo.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan telah menginstruksikan jajarannya untuk waspada dan bersiap memitigasi bencana. “Saya sudah perintahkan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk bersiap. Bangun komunikasi dengan BMKG untuk mengupdate perkembangan cuaca sehingga bisa mengambil langkah tepat menghadapi potensi bencana hidrometeorologi,” kata Sulkarnain Kadir.
Bencana hidrometeorologi kata dia, berpotensi terjadi kapan saja. Buktinya, tiga hari terkhir (5 – 7 Maret) Kota Kendari diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi. “Jika hujan saya selalu was-was. Saya memikirkan apa yang akan terjadi terhadap saudara-saudara kita yang tinggal di bantaran sungai. Saya berdoa mudah-mudahan kita dihindarkan dari bencana,” tuturnya.
Menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, dia pun mengimbau warga untuk selalu waspada dan menghindari aktifitas didaerah rawan bencana seperti aliran sungai, bawah pohon dan perbukitan rawan longsor. “Masyarakat juga harus senantiasa menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya. Jangan buang sampah sembarangan apalagi buang di drainase atau sungai. Karena itu berpotensi mengakibatkan banjir,” kata Sulkarnain Kadir.
Terpisah, Kepala BPBD Kendari Paminuddin mengaku telah menerima instruksi dari Wali Kota Kendari untuk siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Pihanya pun tengah bersiap menghadapi kemungkinan hal terburuk terjadi seperti banjir, pohon tumbang dan tanah longsor.
“Personil kita dibackup instansi terkait seperti DLHK, Dishub, Damkar, Satpol, Dinsos, serta TNI/Polri siap menghadapi memitigasi bencana yang terjadi. Kami juga terkoneksi dengan BMKG sehingga update cuaca Kota Kendari terpantau,” kata Paminuddin.
Selain itu, pihaknya juga telah memetakan kawasan rawan terdampak bencana hidrometeorologi sehingga menjadi acuan kewaspadaan bencana. Misalnya di Kendari terdapat 13 sungai kecil yang bermuara di Teluk Kendari. Kondisi sungai yang mulai dangkal berpotensi meluap jika diguyur hujan meskipun dengan intensitas sedang. Apalagi bertepatan saat pasang air laut.
Untuk bencana tanah longsor, sangat berpotensi terjadi di kawasan Alo Lama dan Puwatuu. Pasalnya, secara topografi kedua kawasan tersebut agak berbukit yang diperparah dengan adanya aktivitas tambang galian C disekitarnya. Sedangkan untuk pohon tumbang berpotensi terjadi di 10 titik yaitu di Jalan Ahmad Yani, Balai Kota, Sao-sao, Samratulangi, Abunawas, Sultan Hasanuddin, Chairil Anwar, Patimurra, KH. Ahmad Dahlan dan Jalan Syech Yusuf.
Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Sugeng Widarko mengungkapkan, hingga sepekan kedepan Kota Kendari berpotensi diguyur hujan dengan intensitas rendah dan hingga lebat dan puncaknya pada Mei mendatang. Ia mengimbau warga khususnya yang berada dikawasan potensi terdampak hidrometeorologi seperti kawasan wanggu (Baruga), Kampung Salo (Kendari), Puuwatu, Kemaraya (Mandonga) agar selalu waspada. “Memang Maret ini trennya meningkat sehingga perlu diwaspadai utamanya menjaga kebersihan lingkungan dan drainase,” kata Sugeng. (b/ags)
Peta Rawan Bencana
- Banjir
-44 Lokasi Tersebar di 6 Kecamatan
-Luas Areal 4.140,87 Hektar
-Sangat Rawan 145 Hektar
-Rawan 39 Hektar
-Sedang 3.956 Hektar - Tanah Longsor
-Alo Lama
-Puuwatu
-Kemaraya
-Kendari Caddi - Pohon Tumbang
-Jalan Ahmad Yani -Jalan Sultan Hasanuddin
-Balai Kota -Jalan Chairil Anwar
-Jalan Sao-sao -Jalan Patimurra
-Jalan Samratulangi -Jalan KH. Ahmad Dahlan
-Jalan Abunawas -Jalan Syech Yusuf.