DKP Konsel Gagas Pengembangan Industri Perikanan Terpadu

KENDARINEWS.COM — Pembangunan sektor kelautan dan perikanan menjadi program kerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Selatan (Konsel) yang terus dimaksimalkan. Dalam RPJMD tahun 2021-2026, terlihat prioritas arah pengembangan komoditas perikanan berorientasi pada ekspor. Namun pihak Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Konsel menyadari, pemanfaatan potensi sumber daya lahan perikanan budi daya masih minim, sehingga diperlukan perhatian khusus dari semua pihak.

DKP Konsel terus membangun komunikasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait informasi data perikanan wilayah yang potensial di daerah itu. Kepala DKP Konsel, Syamsul, mengungkapkan, pihaknya tengah menggagas pengembangan perikanan terpadu dalam bentuk peningkatan klaster daya saing (KDS). Upaya itu didukung dengan ditunjuknya Kabupaten Konsel sebagai lokasi khusus pengembangan KDS industri perikanan oleh Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Kementerian Kelautan dan Perikanan RI baru-baru ini. Tim survei identifikasi sudah turun melihat kawasan tambak perikanan di Kecamatan Tinanggea, akhir pekan lalu.

“Kami ucapkan terima kasih pada pihak Kementerian atas kepercayaannya pada daerah Konsel sebagai lokus pengembangan KDS dalam perikanan. Untuk se-Indonesia, hanya tiga daerah, yakni Kabupaten Ogan Hilir di Sumatera, Kabupaten Sambas di Kalimantan dan Kabupaten Konawe Selatan di Sulawesi. Ini menjadi perhatian khusus dari kementerian dalam rangka mendorong pelaku usaha dan pelaku utama dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas tambak perikanan dalam bentuk kemitraan klaster daya saing,” ungkapnya.

Penunjukan Konsel sebagai lokasi KDS tersebut sebagai realisasi atas kerja sama informasi dan komunikasi yang dilakukan dari kabupaten ke pusat. Konsel memiliki potensi tambak mencapai 21 ribu hektare. Hanya saja, pihaknya masih mengalami kendala dari sisi anggaran yang terbatas. “Alhamdulillah Pemerintah pusat mencoba survei identifikasi dengan menurunkan tim pada beberapa zona potensi tambak perikanan di Tinanggea, salah satunya di Va Name Jaya Roraya ini,” ungkapnya.

Untuk mendukung daerah Konsel sebagai KDS tersebut, pihaknya juga telah bekerja sama untuk akses permodalan dengan lembaga Perbankan. “Kami sudah bangun MoU sejak tahun 2020. Sampai saat ini sudah ada yang direalisaiakan. Tentu dengan dukungan Kementerian melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing, kami mensuport kelompok yang akan mencari akses permodalan,” sambungnya. Pihaknya juga berharap dukungan dari Pemerintah Provinsi untuk memberikan dukungan anggaran permodalan dalam mendorong petani tambak perikanan Konsel. (c/kam)

Tinggalkan Balasan