KENDARINEWS.COM– Produksi sampah Kota Kendari mencapai 260 ton setiap hari. Rinciannya, sebanyak 40 persen sampah organik dan 60 persen sampah anorganik (plastik & sterofoam). Atas dasar itu, Badan Kontak Majelis Taklim Kecamatan Wuawua berinisiatif membantu pemkot untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut.
Sebagai bentuk kepedulian dan kontribusi terhadap Kota Kendari, Hari ini, Senin (01/03/2021), BKMT Wuawua menghimpun sampah anorganik dan menyerahkannya kepada komunitas Teras, mitra pemkot dalam mengatasi masalah sampah di Kota Lulo.
“Kami mengumpulkan sampah anorganik selama seminggu terakhir dari teman-temab BKMT Se-Kecamatan Wuawua. Harapanya kita dapat mengedukasi dulu Majelis Taklim terkait pengelolaan sampah anorganik ini, setelah itu jika mereka mau memulai dari rumah mereka saya kira ini baik sekali. Semoga bisa dikelola dengan baik dengan komunitas teras,” kata Hawaera, Ketua BKMT Kecamtan Wuawua.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengapresiasi upaya BKMT yang peduli dengan kebersihan lingkungan. Menurutnya, upaya tersebut patut dicontoh oleh organisasi lain agar dapat mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.
“Kedepan kita akan mencoba formulasi ulang model penanganan sampah kita yang selama ini dengan TPS terbuka kemungkinan kita akan dorong bagaimana penangananya secara mandiri dilingkungan masing-masing, sehingga bisa mengurangi beban sampah yang harus kita bawa di tempat pembuangan ahir kita dipuwatu,” ungkap Wali Kota.
Sekedar informasi, Komunitas Teras adalah LSM/Organisasi yang bekerja sama dengan Pemkot Kendari dalam penanganan sampah di Kota Lulo. Komunitas ini memiliki misi pengembangan pusat data sumber daya alam, mendorong program ekonomi bebasis konserpasi, dan pengelolaan sampah organik dan anorganik. (b/ags)