KENDARINEWS.COM — Bupati Muna, LM. Rusman Emba berkomitmen penuh mendesain otoritanya menjadi daerah destinasi investasi nasional. Rusman membuka lembaran awal tahun 2021 ini dengan lobi-lobi tingkat tinggi ke pemerintah pusat. Pasangan Wakil Bupati Bachrun Labuta itu tercatat tiga kali kunjungan kerja ke kementerian dan lembaga berbeda. Sebut saja, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan paling anyar Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI.
Lawatan tersebut dilakukan dalam rangka ‘menjajakan’ potensi Bumi Sowite. Mulai sektor pariwisata, usaha kreatif, perikanan tangkap, pertanian dan potensi alam batu kapur. Untuk memuluskan rencana itu, Rusman bertemu Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia. Ia menyampaikan komitmen dan kesiapan Kabupaten Muna menjadi salah satu daerah tujuan investasi nasional. “Jika ingin akselerasi pembangunan, maka investasi adalah solusi,” ujar Bupati Rusman Emba kepada Kendari Pos, kemarin.
Bupati Rusman ingin agar Bahlil yang sebagai mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, membantu mendatangkan investor melalui jejaringnya. Hal itu sangat dibutuhkan agar Kabupaten Muna memiliki sumber pendanaan baru selain APBD. Menurut Rusman, pintu masuk investasi itu bisa melalui dua sektor andalan yakni pertanian dan sumber daya mineral. “Potensi itu ada, hanya masalah dana saja,” paparnya.

Secara khusus, Rusman melawat ke kantor Bahlil dengan membawa satu bundel profil wilayah Pulau Muna yang sudah disiapkan lebih dulu sebelum bertolak ke Jakarta. Lewat profil itu, Rusman memaparkan bahan baku yang paling dicari dalam dunia pertambangan ada di otoritanya. Batu kapur tersebut terhampar sangat luas disebagian besar wilayah Kecamatan Lohia, Kontunaga hingga Watopute. Selama ini potensi itu masih belum terjamah dan hanya sebagian dimanfaatkan untuk lahan bertani. “Kita tidak akan merusak alam melainkan ingin menaikan nilai tambahnya,” jelasnya.
Selain itu, Rusman juga menerangkan, otoritanya juga saat ini sedang fokus pada pengembangan jagung kuning. Produksi tanaman pangan itu kini mencapai 20.000 per tahun dengan luas lahan garapan sekitar 4.860 hektare lebih. Sedangkan luas lahan potensial garap mencapai 72.000 hektare atau 35 persen dari luas daratan Kabupaten Muna.
Pemkab Muna kini sedang menyiapkan konsep pengembangan jagung kuning berbasis industri yang akan mendukung peralihan sistem pertanian tradisional ke arah modern menjalin kerja sama pengembangan industri pertanian jagung kuning. Investasi pembangunan pabrik jagung, menurut Bupati Rusman ialah terobosan penting dalam mendukung pengembangan pertanian daerah. Sebab selama ini upaya optimalisasi sektor pertanian terbentur pada sulitnya pengelolaan pasca panen. Atau dalam instilah lain petani kesulitan memasarkan hasil panennya terutama jika produk tersebut masih bersifat mentah atau gelondongan.
“Kami tidak hanya mengejar investor semata, tetapi juga melakukan beberapa hal yang mendukung skema kerjasamanya. Artinya ini bentuk kesungguhnan Muna menjadi daerah investasi nasional. Baik di sektor batu kapur, pertanian atau sektor lain seperti pariwisata,” papar mantan Ketua DPRD Sultra itu. Komitmen Bupati Muna, Rusman mengejar investor patut diapresiasi. Ia menyebut, Muna tidak bisa hanya mengandalkan APBD tanpa upaya mengejar sumber pendanaan baru. “Ini adalah ikhtiar untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,” urainya.
Mantan anggota DPD RI itu juga menekankan agar visi mengejar investasi harus didukung penuh oleh birokrasi dan masyarakat secara umum. Upaya itu harus diwujudkan dengan pelayanan prima. Disamping itu, masyarakat juga harus menciptakan suasana bersahabat dengan investasi. Salah satunya menjaga kondusifitas wilayah agar memberi iklim investasi yang tenang dan produktif. “Harus ada kebersamaan dalam visi ini. Karena investasi tidak cukup dengan hanya potensi alam, melainkan juga kesiapan masyarakat itu sendiri,” pungkasnya. (ode/b)