KENDARINEWS.COM — Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) skala kawasan berlanjut tahun ini. Di Kendari, ada dua klaster wilayah yang kebagian kebagian program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tersebut. Dua klaster itu meliputi Kasilampe, Mata, Purirano (klaster I), serta Kelurahan Puday, Lapulu, Poasia (klaster II). Dua klaster itu dijatah Rp 60 miliar.
Koordinator Kota (Korkot) Program Kotaku Kendari, Langkarisu mengungkapkan, pagu anggaran program Kotaku tahun ini sudah ditetapkan. Nantinya, anggaran tersebut bakal digunakan untuk menata enam kelurahan yang tergabung dalam dua klaster. Penggabungan enam kelurahan ke dalam dua klaster yakni untuk memenuhi syarat mendapatkan bantuan program tersebut.
“Kita kan ada pembagian tanggungjawab. Kalau kabupaten/kota, tanggungjawabnya terhadap kawasan kumuhnya mulai dari 5 – 10 hektar. Kemudian untuk 10 – 15 hektar itu domain provinsi dan 15 hektar ke atas itu kewenangan nasional (pusat),” jelas Langkarisu. “Oleh karena itu, yang ditangani oleh skala kawasan harus minimal 15 hektar luasan kawasan kumuhnya. Nah biasanya dalam satu kawasan tidak bisa mencapai itu 15 hektar. Sehingga kami lakukan sistem zonasi, kita klaster,” tambahnya.
Selain itu, pengusulan enam kelurahan tersebut menimbang kawasan dimaksud masuk dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota Kendari Nomor 1017 tahun 2020 tentang luasan kawasan kumuh Kota Kendari 2020 – 2024. Secara geografis, letak enam kelurahan tersebut berdekatan sehingga kemudian memenuhi syarat untuk dilakukan penataan.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir menyambut baik kabar tersebut. Ia yakin anggaran yang cukup besar itu dapat mengatasi kekumuhan diotoritanya. Selain itu, program penataan dimaksud berpotensi menciptakan wisata baru terlebih di enam kelurahan yang didukung kondisi lingkungan yang masih asli, asri dan letaknya yang strategis.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berharap, seluruh elemen terkait mulai dari camat, lurah, tokoh masyarakat dan khususnya warga di enam kawasan itu untuk bersedia wilayahnya dilakukan perbaikan dan pembersihan supaya lebih tertata. Dengan begitu, kawasan kumuh di Kota Kendari terus berkurang.
“Saya ingin pemerintah kelurahan dan masyarakat setempat untuk bersiap-siap. Karena pagu anggaran program ini sudah ditetapkan dan kemungkinan kita akan dapat bantuan berkisar diangka Rp 60 miliar. Dengan anggaran itu, saya pastikan akan banyak yang bisa kita ubah dan benahi. Kita bisa menjadikan kampung kita yang sebelumnya mungkin kurang dilirik, bisa jadi tempat wisata,” kata Sulkarnain. (b/ags)
Kotaku Skala Kawasan
– Klaster I Kelurahan Puday, Lapulu dan Poasia
– Klaster II Kelurahan Kasilampe, Mata dan Purirano
– Anggaran Rp 60 Miliar