KENDARINEWS.COM — Vaksinasi covid-19 di Kota Kendari akan dimulai tahun depan. Namun hingga kini, Pemkot Kendari belum memastikan waktu pelaksanaannya. Pasalnya, program vaksinasi merupakan kebijakan pemerintah pusat. Atas dasar itu, Pemkot tak mengalokasikan anggaran pengadaan vaksin dalam APBD 2021. Wali Kota Kendari H. Sulkarnain menegaskan pengadaan vaksin covid-19 yang akan dimulai awal tahun 2021 bukanlah kebijakan pemerintah daerah. Melainkan program pemerintah pusat. Makanya, dalam penyusunan program kerja APBD tahun 2021 tidak masuk dalam pembahasan.
“Vaksin memang diprogramkan dari pemerintah pusat dan tidak diserahkan ke daerah. Jadi tidak ada anggaran khusus vaksin yang disiapkan daerah di pembahasan APBD 2021. Pengadaan vaksin ditanggung oleh pemerintah pusat,” beber Sulkarnain saat menghadiri peresmian gedung pusat penanganan pasien Covid-19 di RSUD Kendari, Selasa (1/12).
Peran daerah terkait pelaksanaan vaksinasi sambungnya, hanya sebatas mensupport pemerintah pusat dari sisi mensukseskan proses menyadarkan masyarakat. Bagiamana masyarakat mau terlibat dalam pemberian vaksin nanti. “Makanya kita akan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga nanti kalau vaksinya sudah ada, masyarakat tidak menolak untuk divaksinasi. Karena ini penting untuk mencegah penularan Covid-19,” ujar Sulkarnain.
Berapa besar kuota vaksin yang akan didapatkan Kota Kendari, Sulkarnain belum mendapat informasi atau arahan dari pemerintah pusat. Pada prinsipnya, Pemkot dalam posisis menunggu karena produksi vaksin masih menunggu berapa kapasitas yang ada di daerah. Senada, Ketua DPRD Kendari H Subhan mengungkapkan, bahwa dalam pembahasna APBD tahun 2021 tidak pernah membahas soal pengadaan vaksin, ataupun anggaran khusus yang disiapkan untuk mendapatkan vaksi tersebut. “Sejak rapat biasa antara DPRD dan pemerintah kota hingga rapat paripurna, memang tidak ada yang bahas kalau vaksin yang akan adakan adalah daerah,” kata Subhan.
Sebelumnya, Jubir Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Kendari, dr. Algazali Amirullah mengatakan, vaksinasi akan dilakukan secara bertahap dan ditahap awal diperuntukkan bagi garda terdepan dengan resiko tinggi seperti tenaga medis, relawan Covid-19 dan para relawan yang bersedia untuk di vaksin perdana. “Vaksinasi Covid-19 akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) RI berdasarkan hasil uji klinik di luar negeri atau di Indonesia serta di tahap awal diperuntukan bagi garda terdepan dengan resiko tinggi,” kata dr. Algazali.
dr. Algazali tak menyebut detail waktu pelaksaan vaksinasi massal itu. Yang jelasnya, pemberian imunisasinya bakal dilakukan setelah vaksin lolos uji klinik dan mendapatkan registrasi dari BPOM yang diprediksikan sekitar tahun depan. “Kita masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat. Insya Allah, vaksin yang dihasilkan nanti aman juga menyehatkan,” ujarnya. (b/ags)
Vaksinasi di Kota Kendari
-Dimulai Tahun 2021
-Vaksinasi Dilakukan Secara Bertahap
-Diprioritas Garda Terdepan Penanganan Covid (Nakes dan relawan)
-Vaksinasi Dilakukan Pasca Uji Klinis
-Mendapat Persetujuan BPOM