KENDARINEWS.COM — Pada ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-28 tingkat nasional yang akan dilaksanakan pada tanggal 12-21 November di Sumatera Barat, hampir dipastikan tak ada peserta asal Kabupaten Kolaka yang menjadi perwakilan kafilah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Pasalnya, 19 peserta asal Kabupaten Kolaka yang dipilih pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra untuk menjadi bagian dalam ajang religi tersebut, kompak tak ada yang mau berangkat.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setkab Kolaka, H. Muhammad Bakri, menjelaskan, para peserta asal Kabupaten Kolaka kompak tak mau berangkat karena dari 19 peserta hanya delapan yang ditanggung oleh Pemprov. Sedangkan 11 lainnya dibebankan ke Pemkab Kolaka. “Kami tak ada anggaran untuk membiayai keberangkatan 11 peserta tersebut. Anak-anak ini juga kompak, kalau ada yang tidak diberangkatkan, maka mereka semua tidak ada yang mau pergi,” jelasnya.
Bakri mengungkapkan, pihaknya tak mampu menanggung keberangkatan 11 peserta lainnya karena tidak memiliki anggaran untuk kegiatan tersebut. Sebab itu merupakan tanggung jawab Pemprov Sultra. “Kegiatan MTQ nasional ini tidak kami programkan dan memang tidak dianggarkan. Jadi di mana mau ambilkan uangnya untuk membiayai keberangkatan 11 peserta yang dibebankan kepada kami ini,” kesalnya.
Bakri menegaskan, jika Pemprov Sultra masih tetap membebankan keberangkatan 11 peserta tersebut kepada Pemkab Kolaka, maka pihaknya memastikan tak akan ada peserta asal Bumi Mekongga yang mewakili Sultra di ajang tersebut. “Seandainya dari awal memang seperti itu, mungkin untuk tahun anggaran ini kami juga siapkan. Tapi ini suratnya baru datang. Biayanya yang dibutuhkan juga besar sekitar Rp 20 juta per peserta. Sementara kita dibebankan 11 orang. Jadi kalau ditotal itu lebih dari Rp 200 juta. Sedangkan kita juga ini masih dalam kondisi Covid-19. Jadi dimana bisa kami ambilkan anggaran sebanyak itu,” keluhnya.
Kabag Kesra Setkab Kolaka, Andi Pangoriseng, menuturkan, seharusnya Pemprov Sultra menanggulangi keberangkatan seluruh peserta tersebut. Sebab kata dia, kegiatan MTQ nasional memang merupakan urusan Pemprov. “Kami tidak menyediakan anggaran untuk itu. Apalagi ini setelah refocusing anggaran. Sehingga kami memutuskan untuk menarik diri,” timpalnya, Rabu (11/11).
Untuk diketahui, 19 peserta asal Kolaka yang diminta mewakili Sultra di MTQ nasional ke-28 merupakan juara pada ajang serupa tingkat Provinsi Sultra yang digelar secara virtual pada September lalu. Dalam ajang itu, kafilah Kabupaten Kolaka berhasil menjadi juara umum. Dengan absennya santri asal Kolaka pada MTQ nasional tahun ini dapat membuat kafilah Sultra bekerja keras untuk meraih medali. Pasalnya pada ajang MTQ nasional ke-27 di Sumatera Utara pada 2018 lalu, Sultra yang duduk di peringkat 15 hanya berhasil meraih dua medali.
Medali tersebut diraih santri Kabupaten Kolaka atas nama Tasya Nuraini Mutmainnah yang berhasil memperoleh medali emas pada lomba hafalan Quran 20 juz kategori putri dan Ussy Pawennary yang menyumbangkan medali perunggu pada lomba hafalan Quran 10 juz kategori putri. Keduanya adalah santri binaan Pondok Tahfiz Qur’an Al Hudzaifiyyah Kolaka. (b/fad)
Waiting patiently for you to come home and fuck me! https://cutt.ly/R9omJXa