KENDARINEWS.COM — Situasi keamanan di Kota Baubau Senin (19/10) malam sempat mencekam. Bentrok antara pemuda di lingkungan Kanakea, Kecamatan Batupoaro mengakibatkan seorang pemuda inisial LM (20) meninggal dunia akibat luka berat yang dideritanya pada bagian kepala, tangan dan kaki.
Kapolres Baubau, AKBP Zainal Rio Candra Tangkari mengatakan pihaknya bergerak cepat mengamankan situasi di lapangan. Delapan pemuda yang diduga sebagai pelaku penganiayaan telah ditangkap. Saat ini, kondisi Kambtibmas di Baubau telah kembali kondusif. “Situasi saat ini secara umum aman. Akan tetapi anggota masih tetap stand by, siaga di titik konsentrasi masa,” ujarnya saat dikonfirmasi Selasa (20/10).
Proses pengamanan pasca bentrok pemuda di Kota Pemilik Benteng terluas di dunia itu ditingkatkan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kejadian serupa kembali terulang. Meskipun delapan orang terduga pelaku telah diamankan. “Kita juga lakukan komunikasi kepada para tokoh. Kemudian hari ini juga kita ada pertemuan, mempertemuan dua kubuh beberapa pihak terkait,” ucapnya.
Kronologis bermula saat korban bersama dua orang temannya sedang berada disebuah rumah kost-kostan. Kemudian pelaku bersama beberapa temannya datang ke tempat korban dan langsung melakukan pengrusakan. Tidak lama kemudian, pelaku menganiaya korban dengan senjata tajam. Korban dihujani hantaman parang hingga mengakibatkan luka berat pada beberapa bagian tubuh. “Untuk motifnya sementara kita dalami,” ucapnya.
Saat ditanya nama pelaku? Kapolres enggan menyebutkan. Ia beralasan semua masih dalam proses pemeriksaan. “Para pelaku kita amankan di satu lingkungan Kanakea. Tidak ada perlawanan dan sekarang masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut,” ucapnya.
Dalam penganiayaan tersebut, korban LM sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun diduga korban kehabisan banyak darah akibat luka berat yang diderita, nyawa korban menjadi tidak terselamatkan. “Korban sudah meninggal dan dimakamkan,” pungkasnya. (b/ahi)