Setahun Gugurnya Randi dan Yusuf : Kasus Belum Tuntas, Silahkan Kawal Tapi Jangan Anarkis

KENDARINEWS.COM — September berdarah. Tragedi gugurnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) 26 September 2019 belum lekang dari ingatan publik Sultra. Setahun lalu, Himawan Randi dan Muh Yusuf Kardawi gugur di medan perjuangan. Mereka bersama mahasiswa lainnya ikut dalam aksi unjuk rasa RKHUP dan revisi UU KPK, Kamis 26 September 2019.

Besok, 26 September 2020, tepat setahun Randi dan Yusuf gugur setelah raganya ditembus peluru dari bedil oknum aparat. Darah muda kedua pahlawan demokrasi itu membalur bumi Sultra sekaligus menjadi duka bagi orang tua, sahabat, rekan perjuangan dan masyarakat Sultra.

Sejak tahun lalu hingga saat ini, mahasiswa rekan-rekan mendiang Randi dan Yusuf menggelar aksi mengawal penuntasan tragedi berdarah itu. Kamis (24/9/2020), mahasiswa menggelar aksi mengenang kepergian Randi dan Yusuf.

Aksi solidaritas mahasiswa itu diapresiasi ibu mendiang Yusuf Kardawi, Endang Yulida. Dia meminta aksi itu hendaknya digelar secara damai. Tanpa dibarengi aksi anarkis.

“Saya berpesan untuk seluruh mahasiswa, saudara dan sahabat – sahabat Yusuf, yang sampai hari ini bergerak meminta keadilan, meminta penuntasan kasus supaya bergerak dengan cara yang damai. Silakan dikawal tapi tolong jangan anarkis. Saya tidak menginginkan ada kasus serupa. Kita sama-sama menginginkan kasus ini terungkap, tetapi ibu tidak inginkan adanya aksi aksi yang anarkis,” pesan Endang Yulida saat ditemui Kendari Pos, Kamis (24/9) kemarin.

“Ibu meminta kepada sahabat-sahabat Yusuf yang masih berjuang, agar menyampaikan aspirasinya secara santun dan cara-cara yang baik. Doa ibu untuk kalian semua anak-anakku,” pungkasnya.

Apresiasi serupa disampaikan ayah mendiang Yusuf Kardawi, Ramlan. Dia salut akan perjuangan mahasiswa yang hingga saat ini masih mengawal kasus tersebut. Tetapi sebagai orangtua, dirinya berharap, perjuangan ini harus mewakili semua lapisan masyarakat.

“Artinya keadilan haruslah kita tegakan, tapi cara-caranya harus bisa diterima banyak pihak. Jangan ada aksi anarkis. Berjuanglah dengan baik. Perhatikan keselamatan diri dan jaga kepentingan umum,” ungkapnya. Ramlan berpesan, tuntutan sebagai kaum intelektual harus menjadi pertimbangan. Harapan orangtua harus dijaga. “Semoga sahabat-sahabat almarhum Yusuf bisa memahami, kami selalu mendukung perjuangan kalian. Namun perjuangan ini harus berjalan tertib dan damai. Kepada anak-anakku di lapangan yang terus berjuang, silakan berjuang,” ujar Ramlan.

“Mohon jaga keselamatan diri, tunjukan aksi damai dengan tidak melakukan perusakan fasilitas umum. Kalian (anak-anakku) adalah titipan orang tua dalam menuntut ilmu, sehingga dalam perjuangan ingatlah cita-cita. Kalian harus menjadi orang sukses,” sambung Ramlan.

Mengingat kondisi ditengah pandemi Covid-19, Ramlan berharap seluruh mahasiswa yang melakukan demonstrasi, wajib memperhatikan protokol kesehatan Covid-19. Hal ini sebagai upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19. “Kami sama dengan kalian (sahabat Randi dan Yusuf), yang menuntut keadilan. Kami titip pesan, sampaikan aspirasi secara tertib,” tutup Ramlan. (m2/b)

Tinggalkan Balasan