KENDARINEWS.COM—Dua belas tahun bukan waktu yang singkat untuk sebuah daerah otonomi baru. Bagi Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), perjalanan selama lebih dari satu dekade ini adalah bukti nyata bahwa mimpi, ketika diperjuangkan bersama dengan kerja keras, pengorbanan, dan keyakinan, bisa menjadi kenyataan.

Tepat tanggal 12 April 2025, Konkep merayakan ulang tahun ke-12 sejak resmi berdiri sebagai daerah otonomi pada 12 April 2013. Peringatan ini bukan sekadar selebrasi tahunan, tetapi juga momen bersejarah: tahun pertama kepemimpinan pasangan Bupati Rifqi Saifullah Razak dan Wakil Bupati Muhammad Farid, serta awal implementasi visi jangka panjang melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030.
Dalam sambutan pada sidang paripuran DPRD Konkep, Bupati Rifqi Saifullah Razak menyampaikan pesan mendalam tentang perjuangan panjang yang mendasari lahirnya Kabupaten Konawe Kepulauan sebagai entitas administratif tersendiri. Dimana perjuangan tokoh masyarakat Konkep dari pagi, siang hingga malam berbuah manis dengan disahkannya Pulau Wawonii sebagai daerah otonomi baru dengan nama Kabupaten Konawe Kepulauan.

“Sebagaimana kita ketahui, proses pemekaran Kabupaten Konawe Kepulauan menjadi daerah otonomi membutuhkan energi, pikiran, dan waktu yang sangat panjang. Namun kesemua hal tersebut adalah motivasi yang mendorong kita untuk terus berjuang bersama. Dan akhirnya, perjuangan itu mendapatkan hasil dengan dikukuhkannya Kabupaten Konkep sebagai daerah otonomi baru pada 12 April 2013,” ujar Bupati Konkep Rifqi Saifullah Razak.
Sebagai kabupaten termuda di Sulawesi Tenggara, dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang paling kecil, tantangan pembangunan di Konkep sangatlah nyata. Mantan Anggota DPRD Sultra ini tidak menutup mata akan realitas ini. Justru dari keterbatasan itulah, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja lebih keras, lebih cerdas, dan lebih cepat. Ia juga menekankan pentingnya membangun kebanggaan kolektif sebagai warga Konkep, agar generasi mendatang memiliki identitas kuat dan bisa berdiri tegak dimanapun berada.

“Kita harus mampu bekerja dengan kapasitas dua hingga tiga kali lipat dari daerah lain, bahkan lebih. Jika tidak, maka daerah ini akan terus tertinggal. Selain itu dengan berkembangnya daerah ini, kelak anak-anak kita ketika berada di luar bisa dengan bangga mengatakan bahwa mereka adalah putra dan putri asli Wawonii,” tambahnya.
Alumni Universitas Halu Oleo ini mengungkapkan, dengan mengusung tema “Kolaborasi Bangun Generasi Hebat untuk Wawonii Emas”, Pemkab Konkep ingin menjadikan momen HUT ini sebagai panggilan untuk transformasi. Tema ini mengandung makna mendalam tentang pentingnya pembangunan inklusif, terintegrasi, dan berbasis kolaborasi antar semua pemangku kepentingan.
“Tema ini menjadi penegas bahwa pembangunan harus mencakup semua sendi kehidupan. Kita harus menciptakan SDM yang hebat, berkualitas, dan tangguh. Tak hanya itu, tahun ini juga menjadi titik awal pelaksanaan RPJMD 2025–2030 yang mengarah pada satu tujuan besar Wawonii Emas Berkelanjutan 2030 sebuah cita-cita untuk menjadikan Konkep maju, berdaya saing, dan sejahtera dalam jangka panjang,” ungkapnya.
Dikesempatan itupula, Dia memaparkan berbagai capaian pembangunan yang berhasil diraih oleh Pemkab Konkep selama beberapa tahun terakhir, sebagai bukti nyata dari upaya kolektif seluruh lapisan masyarakat dan pemerintahan, mulai dari Pertumbuhan ekonomi naik signifikan dari 0,63% (2020) menjadi 7,16% (2024), angka kemiskinan menurun dari 17,01% (2020) menjadi 15,54% (2024), kemiskinan ekstrem turun drastis dari 7,71% (2021) menjadi hanya 1,53% (2024) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 65,41 (2020) menjadi 67,32 (2023).
“Sementara itu, dalam bidang tata kelola pemerintahan, Konkep menunjukkan lompatan kemajuan dimulai dari raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK selama empat tahun berturut-turut, nilai SAKIP mencapai kategori B, masuk dalam kategori daerah inovatif dan daerah digital, LPPD dan Indeks Pembangunan Keuangan Daerah berada di kategori sedang. Capaian ini adalah hasil dari sinergi, namun kita tidak boleh puas diri karena ini baru permulaan dari sebuah lompatan besar yang harus kita lakukan,” jelasnya.
Selain itu, Bupati Konkep juga menjelaskan arah pembangunan konkep hingga 2030 yang lebih terstruktur dan menyeluruh. Dimana Pemkab Konkep merumuskan program strategis bertajuk Gerbang Wawonii Emas, dimana ini menjadi sebuah gerakan pembangunan menyeluruh yang menyentuh delapan pilar utama yakni Gerbang Wawonii Sehat, Gerbang Wawonii Cerdas Berkeadilan, Gerbang Wawonii Beribadah, Gerbang Wawonii Berbudaya, Gerbang Wawonii Produktif, Gerbang Wawonii Peduli Sosial, Gerbang Wawonii Peduli Pelayanan Publik dan Birokrasi, dan yang terakhir Gerbang Wawonii Peduli Lingkungan.
“Melalui gerakan ini, Pemkab ingin memastikan bahwa pembangunan tidak hanya berbasis infrastruktur, tetapi juga menyentuh dimensi sosial, spiritual, ekonomi, budaya, hingga lingkungan hidup. Dengan kolaborasi, arah pembangunan yang jelas, serta partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat, Konawe Kepulauan akan menjadi contoh bagaimana sebuah kabupaten kecil mampu menciptakan masa depan yang besar. Saya mewakafkan diri untuk terus dapat memberikan sumbangsih – tenaga, pikiran, dan sumber daya – demi kemajuan daerah ini,” tutupnya dengan penuh komitmen. (jib)