Soal Gas Elpiji 3 Kg, Menkeu Sri Mulyani: Harusnya Harga dari Pertamina ke Agen hanya Rp 12.750

KENDARINEWS.COM—Menteri Keuangan  (Menkeu) Sri Mulyani  menunjukkan reaksi tak biasa setelah mendengar laporan bahwa harga gas elpiji 3 kg per tabungnya dipasaran tak sesuai bahkan terkesan mahal.

Melalui Instagram pribadinya @smindrawati, dia menjelaskan bahwa harga elpiji 3 kg yang dibeli masyarakat saat ini bukanlah harga yang seharusnya.

Seperti diketahui, harga elpiji 3 kg beberapa waktu lalu mengalami kenaikan 2 ribu rupiah, sehingga dari Rp 16.000 menjadi Rp 18.000. Bahkan di beberapa daerah ada yang harganya mencapai Rp 20.000 per tabung bahkan lebih.

Kenaikan tersebut berlaku di tingkat pangkalan yang tercantum dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024, yang diterbitkan 24 Desember 2024 lalu.

Sri Mulyani mengungkapkan bahwa seharusnya harga jual eceran atau dari pangkalan resmi Pertamina ke agen penyalur untuk LPG 3 kg sebesar Rp 12.750 per tabung.

Adapun harga asli elpihi 3 kg tanpa subsidi sebesar Rp 42.750 per tabung. Di mana pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 30.000 per tabung elpiji.

Lalu, siapa yang menanggung kelebihan Rp 30.000 per tabung LPG. Pemerintah, melalui Belanja APBN dari pajak yang Anda bayar,” kata Sri Mulyani dalam akun resmi Instagramnya @smindrawati beberapa waktu lalu.

Subsidi dan kompensasi ini tidak hanya berguna untuk melindungi kelompok masyarakat yang paling rentan, tetapi kelompok  kelas menengah juga mendapat manfaat secara siginifikan.

Tak hanya elpiji, Sri Mulyani juga menjabarkan harga asli BBM solar subsidi yang saat ini dijual Rp 6.800 per liter. Di mana, harga seharusnya Rp 11.950 per liter.

Adapun total anggaran yang disalurkan untuk subsidi energi selama tahun 2024 mencapai Rp 386,9 triliun, ditambah Rp 47,4 triliun untuk subsidi pupuk urea dan NPK.

Tinggalkan Balasan