Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Halu Oleo Gelar PKL di Kota Lama Kendari

KENDARINEWS.COM–Sebanyak 55 mahasiswa dari Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo, melaksanakan Praktik Kuliah Lapangan (PKL) beberapa waktu lalu di kawasan Kota Lama, Kendari, Sulawesi Tenggara.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam memahami sejarah perkotaan, khususnya di bidang industri sejarah perkotaan, sembari merefleksikan pentingnya pelestarian warisan budaya lokal.

Dengan tema “Sosialisasi Pelestarian Kendari Werk Sebagai Industri Kerajinan Khas Kota Kendari”, kegiatan ini menyoroti ikon kerajinan khas Kendari, Kendari Werk, yang telah ada sejak tahun 1920-an. Kerajinan yang berbahan dasar perak asli ini dahulu menjadi ciri khas Kota Kendari dan diolah menjadi berbagai perhiasan bernilai seni tinggi.

Namun, kondisi Kendari Werk saat ini memprihatinkan. Menurut Pak Osenk, seorang pengrajin Kendari Werk generasi ketiga, industri kerajinan ini sedang mengalami “mati suri” akibat minimnya dukungan pemerintah daerah. “Pemerintah perlu memberikan perhatian lebih, terutama dalam bentuk penyediaan modal, fasilitas, dan pelatihan, agar kerajinan ini tetap lestari dan memiliki generasi penerus,” ujarnya.

Dosen Ilmu Sejarah, Fatma, S.Pd., M.A.,selaku dosen Pendamping lapangan, turut menyampaikan bahwa pelestarian Kendari Werk sangat penting sebagai bagian dari upaya menjaga identitas sejarah dan budaya lokal. “Sebagai ikon sejarah yang telah ada sejak masa kolonial Belanda, Kendari Werk seharusnya menjadi perhatian utama pemerintah untuk dilestarikan. Pelestarian warisan budaya seperti ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah, tetapi juga sebagai langkah penting dalam menjaga identitas serta kearifan lokal dan kebanggaan Kota Kendari,” jelas Fatma.

Fatma juga berharap agar generasi muda turut aktif dalam menjaga dan melestarikan Kendari Werk sebagai warisan budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi. “Kendari Werk tidak hanya sebuah simbol sejarah, tetapi juga cerminan jati diri masyarakat Kota Kendari yang harus tetap dijaga keberlanjutannya,” harapnya.

Sementara itu, Ketua panitia kegiatan, Kirana Astryd Arif, juga mengungkapkan bahwa melalui PKL ini, para mahasiswa mendapatkan wawasan baru tentang peran penting Kota Kendari sebagai penghasil kerajinan perak sejak sebelum kemerdekaan Indonesia. “Hal ini memperkaya pemahaman kami tentang sejarah kota dan pentingnya menjaga warisan budaya lokal seperti Kendari Werk,” ungkap Kirana.

Kegiatan PKL ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemerintah untuk melestarikan Kendari Werk sebagai bagian dari identitas Kota Kendari. Mahasiswa pun berharap, melalui penelitian dan sosialisasi ini, Kendari Werk dapat kembali dikenal luas, baik secara nasional maupun internasional.(rls/m2).

Tinggalkan Balasan