KENDARINEWS.COM — Pengadaan enam buah telepon genggam merek samsung Galakxy S24 Ultra melalui Bagian Umum Sekretariat Pemerintah Daerah (Pemda) Kolaka Timur di soal. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kolaka Timur (Koltim) telah memanggil Kabag. Umum Pemda Koltim, Jusrin Jalil secara rahasia dalam acara rapat dengar pendapat (RDP).
Enam buah telepon genggam tersebut, diadakan mengunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2024. Dalam penelusuran media ini, terendus kabar bahwa telepon genggam tersebut, digunakan diduga untuk kepentingan pribadi salah satu oknum penjabat di Koltim.
Namun, setelah terjadi RDP lintas komisi secara rahasia yang tidak diperbolehkan masuk termasuk wartawan dilarang masuk meliput, hanya diperkenangkan boleh masuk Kabag. Umum, Sekwan dan tiga anggota DPRD Koltim, diantaranya Andi Musmal, Jumhani, dan Made Margi.
Setelah terjadi, rapat dengar pendapat sekitar satu jam lebih, Jusrin saat ditemui wartawan tak mengeluarkan sepata kata bahkan ada oknum DPRD Koltim yang nada keras “Jangan wawancara Kabag Umum pak andi saja,” saya bertanya kenapa? bukan Kabag Umum, lalu menjawab sudah sepakat katanya yang bicara di media pak Andi. Terindikasi hasil RDP seolah-olah telah diatur dibelakang layar secara tertutup dan rahasia.
Usai RPD, Ketua Komisi I DPRD Koltim, Andi Musmal menyampaikan, menyayangkan pengadaan enam buah merek samsung Galakxy S24 Ultra Pemda Koltim. Menurutnya, masih banyak program yang prioritas yang dibisa digunakan untuk anggaran tersebut.
Andi Musmal mengakui, bahwa Kabag. Umum Pemda Koltim membeli enam buah handphone Galakxy S24 Ultra Rp 180 juta dalam pagu anggarannya dan masing-masing satu unit HP Rp Rp 29.500.000 juta. Menurut hasil RDP bahwa telepon itu, diadakan untuk kepentingan media center, bukan kepentingan pribadi.

“Informasi yang disampaikan Kabag. Umum, Jusrin, DPRD Koltim akan menelusuri hingga tuntas. Rencananya, pekan depan akan memanggil ketua tim anggaran pemerintah daerah (TPAD) Sekda Koltim dalam rapat dengar pendapat bersama dewan. Kita akan mempertanyakan keperluan pengadaan HP, dan apa saja penggunaannya. Memang soal pengadaan HP yang diadakan Pemda sudah viral di media sosial. Makanya DPDR RDP jangan sampai nanti terkesan pembiaran,” jelasnya, Sabtu, (1/6).
Sementara itu, Kabag. Umum Pemda Koltim, Jusrin saat dikonfirmasi wartawan media ini, ia memilih bungkam dan cepat berlari menuju kendaraan dinasnya. Mestinya, ia mengatakan saja apa yang terjadi agar berita yang telah viral tidak bias.
Untuk diketahui, rapat dengar pendapat hanya dihadiri tiga anggota DPRD Koltim, unsur pimpinan tiga ada yang hadir, konon dewan yang lain masih diluar daerah. (kus)