‘Sulap’ Lahan Tandus Jadi Perkebunan Kopi, Antam Diapresiasi Pemerintah

KENDARINEWS.COM– PT Aneka Tambang (Antam) Tbk Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Kolaka selalu berkontribusi dalam pembangunan daerah di berbagai sektor, termasuk di sektor perkebunan. Perusahaan pelat merah itu ‘menyulap’ lahan yang tandus di Desa Sopura, Kecamatan Pomalaa menjadi perkebunan. Lahan perkebunan yang pengembangannya diinisiasi oleh Antam itu kini hasilnya mulai dinikmati oleh masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani. Kopi yang ditanam di Desa Sopura itu hasilnya mulai dipanen. Acara panen kopi perdana tersebut digelar di Kebun Edukasi Kopi dan Kakao, Jumat (22/12). 

Ketua Kelompok Tani Desa Sopura, Lukman mengungkapkan, pengembangan lahan tersebut sebagai lahan perkebunan dimulai pada tahun 2021 lalu. Kata dia, ada 2 hektar lahan yang disulap oleh Antam menjadi lahan perkebunan.

“1 hektar ditanami kopi robusta dan 1 hektar lainnya ditanami kakao. Untuk kopi, setelah 1 tahun 10 bulan kami melakukan penanaman perdana, hari ini hasilnya sudah bisa dipanen,” ungkapnya.

Menurut Lukman, keberhasilan pengembangan tanaman kopi itu tidak lepas dari peran Antam. Untuk itu, dirinya memberikan apresiasi dan terimakasih kepada pihak Antam yang telah menggagas pengembangan lahan perkebunan di Desa Sopura.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kolaka, Hasbir Jaya Razak yang turut hadir dalam acara panen perdana tersebut juga mengapresiasi Antam. Sebab menurutnya, lahan yang ditanami tersebut secara teknis baik tekstur maupun struktur tanahnya sangat tidak cocok untuk pertanian atau perkebunan.

“Terobosan Antam ini membantah opini yang mengatakan lahan di Kecamatan Pomalaa khususnya di Desa Sopura ini tidak cocok untuk perkebunan atau pertanian. Kedepan kami akan mengalokasi program perkebunan di Kecamatan Pomalaa yang selama ini tidak kami prioritaskan karena kondisi lahannya yang dulu kami nilai tidak cocok untuk perkebunan,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Kolaka, Agus juga menyampaikan apresiasi kepada pihak Antam. Menurutnya, program Antam itu sangat membantu pemerintah, khususnya pemerintah desa.

“Kalau seluruh kegiatan di desa dibebankan kepada kepala desa maka itu tidak bisa dilaksanakan semua. Karena kemampuan anggaran di desa itu terbatas. Sementara kami di PMD hanya bisa melakukan pembinaan dan pemberdayaan. Olehnya itu, kami berharap agar kedepan semua desa di Kabupaten Kolaka ini mendapat intervensi dari Antam,” harap Agus.

Camat Pomalaa, Mirdan Athar juga mengaku kagum dengan gagasan Antam. Sebab menurutnya kopi dan kakao yang ditanam di lahan itu akan sulit untuk tumbuh. “Ternyata perlakuan dengan teknologi keraguan itu bisa terjawab. Hari ini kopinya sudah kita panen,” ujarnya.

Comdev Assistant Manager PT Antam Tbk UBPN Kolaka Anggoro DS (kanan) bersama sejumlah pejabat Pemkab Kolaka melakukan panen kopi perdana di Kebun Edukasi Kopi dan Kakao Desa Sopura, Jumat kemarin.

Mirdan berharap, agar kedepan lahan tidur yang masih tersisa bisa dimanfaatkan untuk pengembangan perkebunan. Ia juga meminta masyarakat untuk menangkap potensi yang ada di Kecamatan Pomalaa.

“Di Desa Sopura ini masih ada lahan yang tersisa yang bisa digunakan untuk kegiatan bermanfaat seperti ini. Kami berharap kedepan ada kopi shop. Nanti juga ada wisata edukasi, minum kopi sambil liat cara memproduksi kopi dan cokelat. Apalagi di wilayah kita ini akan diterima puluhan ribu tenaga kerja. Potensi itu yang harus ditangkap untuk dijadikan peluang. Kami juga berharap antam selaku suport tidak berhenti sampai di sini,” tuturnya.

Setelah acara panen kopi perdana, dilanjutkan dengan penanaman kebun Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati di Desa Sopura. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Comdev Assistant Manager PT Antam Tbk UBPN Kolaka Anggoro DS dan Kepala Desa Sopura Sundu Bao. (fad)

Tinggalkan Balasan